Brigadir J Ditembak Mati
RAMAI Dibahas Soal LGBT dalam Kasus Ferdy Sambo, Mahfud MD: Kasus Mengerikan dan Menjijikkan
Beberapa Motif Isu Pembunuhan Bermunculan di Publik karena Polisi Sudah Mengumumkan Akan Tidak Diungkap ke Publik Tapi di Pengadilan.
TRIBUN-MEDAN.COM - Beberapa Motif Isu Pembunuhan Bermunculan di Publik karena Polisi Sudah Mengumumkan Tidak Akan Mengungkap ke Publik Tapi Diungkap di Pengadilan.
Isu terbaru pada Sabtu (13/8/2022), yang beredar luas di media sosial adanya isu dugaan kecemburuan yang disebabkan antar sesama pria.
Hal itu setelah mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara, menyinggung soal LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender).
Isu LGBT ini muncul dalam cuplikan wawancara Deolipa Yumara di TV One yang diunggah akun TikTok @holtemontea84.
“Ya kita serahterima perasaan, untung saja saya sama dia (Bharada E) bukan LGBT, bukan cowok sama cowok ya kan, mangkanya saya nggak jatuh cinta sama siapa ini (Bharada E),” ujar Deolipa Yumara.
Atas pernyataan Deolipa ini pun menarik perhatian netizen adalah karena mereka penasaran dengan motif sebenarnya di balik pembunuhan brigadir J.
Namun Deolipa tidak menjelaskan secara detail siapa yang dimaksud memiliki perasaan antara pria tersebut.
Diketahui, hingga saat ini Bareskrim Polri belum memberikan klarifikasi resmi mengenai motif yang melatarbelakangi pembunuhan Brigadir J tersebut, (pemberitaan Tribun-medan.com sebelumnya).
Mahfud MD sebut Kasus Menjijikan
Sementara, Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjadi salah satu petinggi yang hingga kini masih terus bersuara terkait kasus kematian Brigadir J.
Mahfud MD memang tak terang-terangan menguliti kasus yang mencoreng citra kepolisian ini, namun ia sedikit memberi angin segar kepada masyarakat agar tak ada lagi hal yang ditutupi oleh kepolisian dan pihak yang bersangkutan.
Saat menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier pada, Jumat (12/8/2022), Mahfud MD sedikit mengulik skenario mantan Kadiv Propam tersebut. Mulanya, ia mengungkapkan dugaaan adanya ‘jebakan psikolgi’ oleh Ferdy Sambo guna mendukung skenario tembak-menembak yang sudah dirancang.
“Satu ke Kompolnas (Komisi Kepolisian Nasional), Hari Senin Kompolnas diundang Ferdy Sambo ke kantornya. Hanya untuk apa? Hanya untuk nangis-nangis di depan Kompolnas,” ujar Mahfud dalam YouTube Deddy Corbuzier.
Mafud mengatakan jika Ferdy Sambo sengaja melakukan hal itu, untuk upaya prakondisi yang membuat dirinya terkesan sebagai orang yang teraniaya. Ferdy Sambo merasa menjadi pihak yang dirugikan karena istrinya dilecehkan, menurut skenario awal.
“Saya (Ferdy Sambo) teraniaya, kalau saya sendiri ada di situ saya tembak habis dia katanya gitu,” lanjut Mahfud menirukan ucapan Ferdy.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/kuat-art-sambo-tribunmedan.jpg)