Berita Medan
ORANG TUA Keberatan Besaran UKT Unimed Tinggi, Ombusman : Sudah Ada 3 Pelapor dan Akan Diproses
Berdasarkan data yang masuk ke Ombusman, saat ini sudah ada tiga pelapor mengenai mahalnya penetapan besaran UKT Unimed.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Orang tua mahasiswa baru Universitas Negeri Medan (Unimed) protes dengan penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dianggap tidak sesuai.
Hal ini pun mendapat tanggapan dari Ombusman.
Kepala Ombusman Sumut Abyadi Siregar, mengatakan mestinya ada transparansi dalam menetapkan UKT tersebut.
Baca juga: Calon Mahasiswa Ramai-ramai Tinggalkan Unimed, Uang Kuliah Mahal Kali
"Harus ada transparansi, tidak hanya Unimed saya rasa seluruh perguruan tinggi negeri harusnya lebih transparan dalam pengelolaannya. Transparan di sini bagaimana penentuan UKT tersebut lebih dijelaskan kepada seluruh orang tua mahasiswa.
Saat ini terjadi simpang siur karena masyarakat tidak paham prosesnya, tidak paham ketentuannya," ujar Abyadi kepada Tribun, Jumat (12/9/2022).
Abyadi juga mengatakan, hendaknya dalam menentukan besaran UKT itu harus menggunakan empati.
"Dan harus ada empati dalam penentuan angka nominal tersebut. Apalagi menyikapi masa saat ini melihat ekonomi masyarakat yang sedang sulit pasca pandemi.
Bagaimanapun universitas negeri itu orientasinya tidak bisa menjadi bisnis, tetap harus mengedepankan orientasi sosial karena ini milik negara bukan swasta. Harus sangat mempertimbangkannya melihat kondisi masyarakat jangan melihat dari kacamata sendiri," jelasnya.
Menanggapi protes yang dilakukan orang tua mahasiswa di Unimed beberapa waktu lalu, ia mengatakan harus segera diselesaikan.
"Mengenai aksi protes harap segera direspon jangan dibiarkan dan dijelaskan dengan detail kepada para orang tua," ujarnya.
Baca juga: Sekda Darwin Zein Terima 1.418 Mahasiswa UNIMED, yang Akan Lakukan KKN di Deliserdang
Kemudian mengenai informasi, menurut Abyadi, perguruan tinggi negeri harus lebih mudah diakses infonya.
"Jangan sampai informasi-informasi dari perguruan tinggi negeri malah lebih sulit diakses ketimbang perguruan tinggi swasta. Karena ini kan milik negara harusnya lebih memasyarakat. Tidak bisa dibuat mahal uang kuliahnya karena jadi membatasi pendidikan orang-orang yang menengah ke bawah.
Hal ini sebenarnya bukan hanya untuk Unimed tapi untuk seluruh pendidikan Negeri, baik itu tingkat SD, SMP, SMA dan PTN di Indonesia.
Meskipun penetapan UKT ini diberikan wewenang kepada setiap universitas menurut saya ini tetap harus ada kontrol dari pusa. Karena ekonomi di setiap daerah tentu berbeda jadi tidak bisa disamakan, Medan dengan pulau Jawa misalnya," jelasnya.
Berdasarkan data yang masuk ke Ombusman, saat ini sudah ada tiga pelapor mengenai mahalnya penetapan besaran UKT Unimed.
"Jadi menurut saya Unimed perlu evaluasi kenapa seperti ini, jadi dipertimbangkan juga ekonomi masyarakat di kota Medan.
Apakah mampu dengan uang kuliah yang ditetapkan setinggi itu. Kami akan segera membahas hal ini dan akan membicarakannya dengan Unimed," tutup Abyadi.
(cr26/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/unimed5_20150819_220351.jpg)