Berita Sumut
Masih Diburu Polisi, Pelaku Pembunuhan Bocah SD di Sekolah Ternyata Sempat Mengidap ODGJ
Polisi masih memburu Rahmat, pelaku pembunuhan seorang bocah SD inisial SRB (10) di Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi masih memburu Rahmat, pelaku pembunuhan seorang bocah SD inisial SRB (10) di Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deliserdang.
Dalam kasus ini, polisi telah mengamankan tiga barang bukti milik pelaku yakni berupa sendal, pisau, dan sepeda motor.
Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha saat dikonfirmasi Tribun mengatakan, pihaknya telah memeriksa tiga orang saksi terkait kasus ini.
Baca juga: Paman Pembunuh Siswa SD Kabur ke Kutalimbaru, Motor Ditinggalkan di Halaman Masjid
"Selain itu ada tiga saksi yang sudah diperiksa. Nah, dari beberapa keterangan ada yang menyebutkan bahwa pelaku ternyata pernah dirawat di rumah sakit jiwa," katanya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Kamis (11/8/2022).
Ia menambahkan, bahwa pelaku disebutkan pernah menjadi pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) selama dua Minggu pada Maret 2021.
Sehingga, polisi sampai saat ini belum mengetahui motif pelaku menikam korban hingga akhirnya tewas.
Pasalnya, ada kemungkinan ada suatu tindakan korban atau pun lainnya yang membuat pelaku tersinggung, tertekan atau lain sebagainya sehingga berujung pada pembunuhan.
"Kita belum ingin berkesimpulan. Karena kita dapati info pelaku sempat jadi ODGJ. Akan tetapi, nanti akan dipastikan lagi apakah sampai sekarang gejala itu masih ada," ujarnya.
Selain memburu pelaku, pihaknya saat ini juga melakukan trauma healing kepada para guru dan murid yang menyaksikan kejadian mengerikan itu.
Dikatakan, setidaknya ada 30 siswa yang menyaksikan kejadian naas menimpa SRB. Kegiatan untuk trauma healing itu akan dilakukan bersama pihak terkait. Diperkirakan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Sebelumnya diberitakan, SRB tewas ditikam pamannya sendiri saat belajar di sekolah Yayasan Baiti Jannati. SRB ditikam menggunakan pisau dapur dibagian jantung.
Ketua Yayasan Baiti Jannati, Waluyo mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi pagi tadi, Selasa (9/8/2022) sekitar pukul 07.30 WIB. Awalnya SRB mengikuti apel pagi bersama murid lainnya.
Baca juga: Merasa Bersalah, Guru SD Trauma Berat Lihat Siswanya Dibunuh di Depan Mata Dalam Kelas saat Mengajar
Selanjutnya SRB dan murid lainnya masuk ke kelas untuk membaca surat-surat pendek. Biasanya wali kelas mengajar dengan kondisi pintu terbuka. Akan tetapi kali ini pintu kelas ditutup.
"Tiba-tiba pelaku datang dan mendobrak pintu kelas. SRB langsung ditusuk pakai pisau di bagian jantung," kata Waluyo.
"Tiba-tiba pelaku datang dan mendobrak pintu kelas. SRB langsung ditusuk pakai pisau di bagian jantung," kata Waluyo.
Guru dan siswa lain dalam kelas itu langsung menjerit histeris. Waluyo juga langsung menuju ruang kelas yang sudah gaduh itu.
Dia mendapati SRB sudah tergeletak berlumuran darah. Siswa malang itu kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong saat masih di perjalanan.
"Kemungkinan SRB meninggal di jalan," sebutnya.
Diketahui, pelaku penikaman itu adalah Rahmat (32) yang merupakan paman korban. Menurut salah satu anggota keluarga, korban sering dikasari oleh pelaku.
"SRB pernah dicekik juga sama pelaku. Tidak tahu masalah apa. Padahal SRB rajin dan penurut," kata sepupu korban, Wanda.
Saat ini, SRB telah dimakamkan di Pekuburan Muslim Dusun XIV Emplasmen Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang Diketahui, ibu SRB saat ini sedang berada di Malaysia untuk bekerja.
Sementara pelaku, usai menikam korban langsung melarikan diri. Saat ini pihak kepolisian masih memburunya.
(cr28/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pelaku-Pembunuhan-SRB-SIswa-SD-di-Sei-Semayang.jpg)