Taiwan vs China

CHINA Vs TAIWAN di Ambang Perang Dahsyat, Inilah Perbandingan Kekuatan Militer Kedua Negara

Kondisi kian memanas setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Polis ke Taiwan pada Selasa (2/8/2022).

Editor: AbdiTumanggor
china military
Pasukan marinir China berlatih melakukan pendaratan di wilayah musuh Maret 2022 

Republik China sebagai salah satu pemenang perang akhirnya mulai memerintah Taiwan dengan persetujuan sekutunya yaitu Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Namun, dalam beberapa tahun berikutnya Perang Saudara China pecah, dan pasukan Chiang Kai-shek saat itu dikalahkan oleh tentara Komunis Mao Zedong. Chiang Kai-shek beserta sisa-sisa pemerintahan Kuomintang (KMT) dan pendukung mereka yang berjumlah sekitar 1,5 juta orang melarikan diri ke Taiwan pada 1949.

Kelompok yang disebut orang China Daratan ini mendominasi politik Taiwan selama bertahun-tahun meskipun hanya mencakup 14 persen dari populasi. Chiang Kai-shek lalu mendirikan pemerintahan di Taiwan yang dipimpinnya selama 25 tahun.

Putra Chiang Kai-shek yaitu Chiang Ching-kuo kemudian mengizinkan lebih banyak demokratisasi setelah berkuasa. Dia mendapat perlawanan dari orang-orang lokal yang membenci pemerintahan otoriter dan berada di bawah tekanan dari gerakan demokrasi yang berkembang. 

Selanjutnya, Presiden Lee Teng-hui yang dikenal sebagai Bapak Demokrasi Taiwan memimpin perubahan konstitusi, yang akhirnya membuka jalan bagi terpilihnya presiden non-KMT pertama di pulau itu yakni Chen Shui-bian pada tahun 2000.

China sangat membenci Lee Teng-hui karena dia sering mendeklarasikan Taiwan sebagai negara merdeka.

2. Alasan kenapa China dan Taiwan bermusuhan dari faktor status negara

Tidak ada kesepakatan tentang status Taiwan, apakah diakui sebagai negara atau tidak. Taiwan memiliki konstitusinya sendiri, para pemimpinnya dipilih secara demokratis, dan mempunyai sekitar 300.000 tentara aktif dalam angkatan bersenjata.

Klaim Chiang Kai-shek awalnya mewakili seluruh China yang ingin didudukinya kembali. Taiwan sempat menduduki kursi China di Dewan Keamanan PBB dan diakui banyak negara Barat sebagai satu-satunya Pemerintah China.

Akan tetapi, pada 1970-an beberapa negara mulai berargumen bahwa Pemerintah Taipei tidak dapat lagi dianggap sebagai perwakilan sejati dari ratusan juta orang yang tinggal di China daratan.

Pada 1971, PBB mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing dan pemerintah Taiwan dipaksa keluar. 

Tahun 1978 China mulai membuka perekonomiannya kepada dunia. AS yang melirik peluang perdagangan dan kebutuhan mengembangkan hubungan, secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Beijing 1979.

Sejak itu jumlah negara yang mengakui Pemerintah Republic of China atau Taiwan secara diplomatis turun drastis menjadi sekitar 15 negara.

Sekarang, meskipun memiliki semua syarat negara merdeka dan sistem politik yang berbeda dari China, status hukum Taiwan tetap tidak jelas.

3. Alasan kenapa China dan Taiwan bermusuhan dari segi hubungan

Hubungan kedua negara mulai membaik pada 1980-an ketika Taiwan melonggarkan aturan tentang kunjungan dan investasi di China. Pada 1991, Taiwan menyatakan bahwa perang dengan Republik Rakyat China (RRC) telah berakhir. 

China pernah mengusulkan opsi "satu negara, dua sistem", yang katanya akan memungkinkan otonomi signifikan bagi Taiwan jika setuju berada di bawah kendali Beijing. Sistem ini berhasil mengembalikan Hong Kong ke China pada 1997.

Namun, Taiwan menolak tawaran itu dan China bersikeras bahwa Pemerintah ROC Taiwan tidak sah.

Pada tahun 2000, Taiwan memilih Chen Shui-bian sebagai presiden yang membuat Beijing khawatir. Chen dan partainya, Partai Progresif Demokratik (DPP), secara terbuka mendukung "kemerdekaan".

Setahun setelah Chen Shui-bian terpilih kembali pada 2004, China mengesahkan undang-undang anti-pemisahan, yang menyatakan hak China untuk menggunakan "cara tidak damai" terhadap Taiwan jika mencoba untuk memisahkan diri dari China. 

Chen Shui-bian digantikan oleh Ma Ying-jeou dari KMT pada 2008 yang mencoba meningkatkan hubungan melalui perjanjian ekonomi.

Delapan tahun kemudian, pada 2016, terpilih presiden Taiwan saat ini Tsai Ing-wen yang sekarang memimpin DPP dan condong pada kemerdekaan.

Hubungan semakin meruncing pada 2018 ketika Beijing meningkatkan tekanan pada perusahaan internasional. Jika mereka tidak mencantumkan Taiwan sebagai bagian dari China di situs webnya, China mengancam akan memblokirnya dari bisnis di "Negeri Panda".

Pada 2020 Tsai Ing-wen memenangi masa jabatan kedua dengan memecahkan rekor 8,2 juta suara.

Perolehan ini dipandang sebagai penghinaan terhadap Beijing, sehingga menjadi alasan lain kenapa China dan Taiwan bermusuhan.

(*/tribun-medan.com/kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved