Tersangka Pembunuhan Brigadir J

BARU Minta Maaf setelah 28 Hari Kematian Brigadir J, Terungkap Kejanggalan Maaf Irjen Ferdy Sambo

Nelson Simanjuntak, Kuasa Hukum Brigadir J, "Permintaan maaf ini mahal sekali lho, kemana selama ini?"

Editor: Tariden Turnip
Tribun Medan
IRJEN FERDY SAMBO Tiba di Bareskrim Polri, Sampaikan Permohonan Maaf Terkait Kasus Brigadir J 

Meski demikian, Nelson menyambut baik permintaan maaf Irjen Ferdy Sambo.

"Permintaan maaf ini mahal sekali lho, kemana selama ini?"

"Jadi atas nama lembaga, negara atau kuasa hukum permintan maaf ini kami sikapi positif dulu, apapun di belakangnya, silahkan."

"Ada sikap yang legowo dan sikap seorang yang arif dari Pak Sambo," ujar Nelson Simanjutak, Kamis (4/8/2022) dikutip dari tayangan Breaking News KompasTv.

Kejanggalan Maaf Irjen Ferdy Sambo

Pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra, menemukan ada kejanggalan dalam permohonan maaf yang diutarakan Irjen Ferdy Sambo.

Kirdi Putra menyebutkan, permintaan maaf yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo itu menurutnya memang sudah ditata dengan sedemikian rupa.

“Kalau kita bicara permintaan maaf dalam tanda petik dirancang dengan baik. Karena memang bukan langsung dia bicara secara tiba tiba dari hati. Karena dari nada-nada bicaranya, cara dan mengucapkan itu sangat tertata dan lugas,” paparnya di Kompas Siang KOMPAS TV, Kamis 4 Agustus 2022.

Kirdi Putra menduga, bisa jadi karena Irjen Ferdy Sambo merupakan sosok yang dikenal lugas dan tegas hingga bicaranya bisa bagus, tapi bisa juga karena memang karena persiapan matang.

Kirdi Putra pun menyoroti soal kalimat maaf dari Irjen Ferdy Sambo tentang kematian orang yang disebutnya bukan orang jauh, tapi cukup dekat.

“Bisa jadi karena memang jenderal Sambo ini orangnya tegas lugas, tapi yang dibicarakan di sini adalah peristiwa yang melibatkan nyawa seseorang. Dan orang ini bukan orang jauh tapi cukup dekat dengannya, bahkan sama keluarganya mungkin sudah dianggap anak," paparnya.

"Menariknya, jadi kalau permintaan maaf belasungkawa tidak bisa dipaksa," sambungnya.

Kirdi Putra lantas menyebutkan, orang yang minta maaf dengan sedih biasanya intonasinya berbeda dengan gaya bicara sehari-hari.

"Orang kalau beneran sedih benar-benar minta maaf itu beda intonasinya, walaupun biasanya galak tegas, lugas. Itu beda sekali. Plus di akhir kalimat, ada bagian dalam bahasa tersebut menyebutkan, dalam tanda petik tapi, terlepas dari peristiwa atau perbuatan dia," ungkapnya.

Kirdi Putra lantas menyebut, efek dari permintaan maaf tersebut justru membuat publik bertanya-tanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved