Berita Sumut

Berkah Bulan Agustus Bagi Nek Marwadiah, Sudah 50 Tahun Kerap Terima Pesanan Menjahit Bendera

Bagi Mardawiah, Agustus merupakan bulan yang spesial. Selain menjadi bulan kelahiran, bulan Agustus juga menjadi berkah baginya. 

Tribun Medan/Alif Alqadri Harahap
Mardawiah (68) menjahit bendera merah putih dengan mesin jahit kayu miliknya, Rabu (3/8/2022). Sudah 50 tahun Mardawiah menjahit bendera merah putih setiap jelang HUT Kemerdekaan RI di bulan Agustus. 

TRIBUN-MEDAN.com, ASAHAN - Bagi Mardawiah, Agustus merupakan bulan yang spesial. Selain menjadi bulan kelahiran, Agustus juga menjadi berkah baginya. 

Pasalnya, setiap bulan Agustus, nenek asal Desa Banjar, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan ini selalu kebanjiran orderan menjahir bendera merah putih. 

Wanita paruh baya kelahiran 17 Agustus 1954 ini pun sudah mengabadikan hampir seluruh usianya untuk menjadi seorang penjahit. 

Baca juga: Sudah 16 Tahun Berjualan Pernak Pernik Merah Putih, Ini Harapan Pedagang Bendera Jelang 17 Agustus

Jemarinya terlihat begitu piawai memainkan jarum dan benang untuk menciptakan sebuah karya bendera merah putih.

Bukan tak heran, Mardawiah sudah mulai menjahit Bendera Merah Putih sejak 50 tahun silam atau sejak ia masih berusia 18 tahun. 

Di teras rumahnya, Mardawiah terlihat begitu fokus menjahit satu per satu bendera merah putih pesanan para pelanggannya. Bergantung dengan rapih bendera hasil tangannya. 

"Setiap tahun menjelang bulan Agustus saya menjahit bendera, sementara jahitan baju dibulan agustus tidak diterima," kata Mardawiah

Dengan usianya yang tidak muda lagi, rasa jiwa nasionalismenya tetap terpacu setiap kali menjahit puluhan bendera. 

Mesin jahit kayu tua selalu setia menemani dirinya setiap kali mendapat orderan menjahit bendera untuk meriahkan Hut RI. Kayuhan kakinya senada dengan laju jarum jahitnya. 

Dalam sehari, Mardawiah bisa memproduksi bendera puluhan buah, dengan harga jual yang bervariasi mulai dsri Rp 3 ribu, hingga Rp 40 ribu. 

"Untuk harga biasanya saya jual dengan ukuran, karena kain dan bahan lebih banyak," ujar Mardawiah. 

Baca juga: Jelang 17 Agustus, Pemprov Sumut Imbau Masyarakat Pasang Bendera Merah Putih Sebulan Penuh

Jelasnya, bendera-bendera hasil karyanya tersebut biasa dibeli oleh agen-agen atau pedagang yang nantinya akan di jual kembali. 

Bulan Agustus merupakan bulan yang sangat spesial baginya, karena selain mendapatkan orderan bendera, ia juga kerap mendapatkan hadiah bunga bewarna merah dan putih dari Kecamatan Air Joman

"Saya sangat bersyukur sekali. Karena masih ada yang menghargai karya saya," pungkasnya. 

(cr2/tribun-medan.com)


 

 
 
 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved