Sumut Terkini

Akibat Hujan Deras Disertai Puting Beliung di Sergai, Sawah Warga Turut Rusak

Richard mengatakan pihaknya akan melakukan pendataan guna mengetahui jumlah pasti sawah warga yang terdampak bencana. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/Anugrah Nasution
Petani terlihat memperbaiki sawahnya yang rusak karena bencana angin puting beliung yang terjadi Rabu (27/8/2022) sore semalam.  

TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Selain menghancurkan ratusan rumah, angin puting beliung yang disertai hujan lebat di Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai turut merusak sawah warga. 

Camat Sei Bamban, Richard Parulian Nainggolan mengatakan ada puluhan hektare sawah warga yang rusak dibeberapa Desa di Kecamatan Sei Bamban. 

"Menurut keterangan warga tadi ada sawah yang rusak. Jika di Desa Suka Dami ada sekitar 2 hektare sawah warga yang rusak. Kalau secara keseluruhan kemungkinan ada puluhan hektare," kata Richard kepada Tribun, Kamis (28/7/2022). 

Baca juga: Kapolres Sergai Tinjau Lokasi Puting Beliung Sekaligus Beri Bantuan

Richard mengatakan pihaknya akan melakukan pendataan guna mengetahui jumlah pasti sawah warga yang terdampak bencana. 

Dia pun meminta agar masyarakat tetap waspada atas kemungkinan bencana yang sering terjadi di wilayahnya. 

"Kami akan data dahulu agar tau jumlah pasti, namun kita minta agar warga dan petani tetap waspada," lanjutnya. 

Pantauan Tribun Medan, di Desa Suka Dame terlihat padi warga tertidur ditiup angin. Hal sama terjadi juga di Desa Bamban yang merupakan lokasi paling parah terdampak angin puting beliung. 

Para petani pun kemudian memperbaiki posisi padi yang tertidur agar kembali tegak. 

Nurmanti salah seorang petani mengatakan padi miliknya yang rusak sudah berusia dua bulan. 

"Kalau ini sudah dua bulan, makanya buliran buliran padinya sudah mulai ada namun masih hijau," kata dia. 

Baca juga: Satu Orang Warga Tewas dan 300 Rumah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung di Kabupaten Sergai

Petani terlihat memperbaiki sawahnya yang rusak karena bencana angin puting beliung yang terjadi Rabu (27/8/2022) sore semalam. 
Petani terlihat memperbaiki sawahnya yang rusak karena bencana angin puting beliung yang terjadi Rabu (27/8/2022) sore semalam.  (TRIBUN MEDAN/Anugrah Nasution)

Untuk meminimalisir kerugian, dia pun kemudian menyatukan padi yang tertidur kemudian mengikat batang menjadi satu agar kembali tegak berdiri. 

Kata dia hal itu untuk mencegah padi membusuk karena teredam air. 

"Biar tidak teredam jadi dia harus diikat biar tetap tegak jadi engak busuk," sebut dia. 

Bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sergai diketahui telah menyebabkan setidaknya 300 rumah warga rusak dan satu warga meninggal dunia tertimpa batang pohon. 

Pemerintah Kabupaten Sergai pun saat ini tengah fokus membantu warga memperbaiki rumahnya yang rusak. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved