Sidang Istimewa MPR 23 Juli 2001
KISAH Gus Dur: Tak Ada Jabatan yang Layak Dipertahankan dengan Pertumpahan Darah
"Tak ada jabatan yang layak dipertahankan dengan pertumpahan darah rakyat," begitu kata Alissa Qotrunnada menirukan kata-kata ayahnya.
"Ya wis ayo," imbuh Gus Dur.
Saat dituntun ke kamar untuk pakai celana panjang dan baju engkap, Gus Dur berhenti.
"Loh iki nangdi? (ini mau ke mana?)," Gus Dur bertanya.

"Enggak ganti baju dulu, Pak?"
"ENggak usah," jawab Gus Dur singkat kepada Alissa.
"Ya begitu, ya sudah maunya begitu. Akhirnya kita keluarnya begitu (menggunakan celana pendek)," kenang Alissa.
Saat Gus Dur keluar menggunakan kaos oblong dan celana pendek, massa pendukung Gus Dur yang sedang menggelar istigosah menangis sejadi-jadinya.
Setelah Gus Dur kembali masuk ke Istana, saat itulah beberapa Kyai memberitahukan di sekitar Jakarta sudah ada 3.000 santri yang siap mempertahankan Gus Dur di Istana Negara.
Sedangkan 300.000 santri lainnya akan tiba di Jakarta dengan segera. Mendengar kabar itu, Gus Dur berubah pikiran karena ada potensi konflik besar jika masa pendukungnya berbondong-bondong datang ke Istana Negara.
"Saya dipanggil lagi karena saya anak sulung, urusan belakang itu saya. Dipanggil Bapak, katanya 'besok kita keluar dari sini, kamu beresin semuanya' begitu," ungkap Alissa.
"Kok berubah kenapa, Pak? Kan kemarin maunya mempertahankan ini."
"Wis (sudah), Nak, ini santri banyak yang ke sini, enggak ada jabatan yang layak dipertahankan dengan pertumpahan darah rakyat, dah kita keluar."
Setelah Gus Dur memutuskan meninggalkan Istana, pihak keluarga kemudian berembuk karena kesehatan Gus Dur juga menjadi pertimbangan untuk pulang.
Dokter yang merawat Gus Dur mengatakan, cedera dialami akibat stroke bisa saja kambuh di saat pikirannya sedang kritis.
Untuk itu, Gus Dur akhirnya memutuskan bertolak ke Amerika selain untuk berobat setelah keluar dari istana.
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gus Dur: Tak Ada Jabatan yang Layak Dipertahankan dengan Pertumpahan Darah"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/gus-dur_20161224_232922.jpg)