Brigadir J Tewas Ditembak
IBUNDA Brigadir J Masih Bersedih, Rosti Simanjuntak: Bangkit Rohmu Anakku Biar Terungkap Semua
Raut wajah kesedihan masih tepancar dari keluarga, terlebih ibunda, Rosti Simanjuntak, tak henti meneteskan air mata hingga matanya sembab.
Pihak sanak saudara tetap berusaha mengajaknya berbicara untuk menghiburnya agar tidak terlena dengan kesedihan.
Samuel Hutabarat, mengkhawatirkan kondisi sang istri yang masih terpukul perasaannya.
“Masih sering menangis. Tadi pagi di makam anak saya juga nangis-nangis lagi,” katanya.
Samuel menceritakan, sejak mendapat kabar meninggalnya Yosua, Rosti tak henti meneteskan air mata.
Sejak kali pertama mendapat kabar kematian Yosua, keluarga sedang berada di Padang Sidempuan, Sumatera Utara.
Mendapat kabar duka yang sangat memukul hati mereka itu, keluarga Yosua langsung pulang ke Jambi.
Sepanjang perjalanan dari Padang Sidimpuan menuju Jambi, ibu kandung almarhum Yosua sudah lelah menangis.
Tidak kurang 20 jam sang ibu menangis tanpa henti.
"20 jam di perjalanan, itu menangis terus sampai ke Jambi. Di Jambi menangis terus, kalau gak ada teman bicara, teringat anaknya, menangis lagi," kata Samuel Hutabarata.
Rosti Simanjuntak, masih belum sepenuhnya menerima putra kesayangannya meninggal dunia.
Apalagi meninggalnya karena tembakan bertubi-tubi, dengan empat luka tembak di tubuh.
Samuel tampak berusaha bersabar meski berat.
Sementara sang ibu Brigadir J masih banyak diam, tidak merespon orang di sekelilingnya.
Hanya tampak sesekali berjalan di sekeliling rumahnya, membereskan sampah bekas kunjungan tamu.
Hanya ayah dan bibi korban yang masih terbuka dan berbicara.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kadiv-Propam-istri-dan-Brigadir-J.jpg)