Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua
Sosok Brigadir J Dikenal Lembut, Pernah Tugas di Papua dan Miliki Karier Moncer
Dibalik cerita kematiannya yang tragis, sosok Brigadir J di mata keluarga dikenal sebagai polisi yang lembut.
Tiga bulan tugas, ia diberangkatkan tugas ke Papua.
Saat itu, ayahnya, Samuel Hutabarat hanya membekali Brigadir J sebuah Alkitab.
Baca juga: Ungkap Decoder CCTV Diganti, Ini Sosok Ketua RT Rumah Dinas Kadiv Propam, Pernah Jabat Kapolda Sumut
Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat mengatakan, tidak ada perubahan dari Brigadir Yosua sebelum maupun sesudah menjadi anggota polisi.
"Kalau perubahan tidak ada ya, karena begitu lulus langsung jadi Polisi dia," kata Samuel dilansir dari Tribun Jambi, Kamis (14/7/2022).
Karier Brigadir J terus meloncat di Kepolisian.
Dia pernah bertugas di Pamenang, Jambi selama 3 tahun.
Kala itu, Brigadir J dipercaya sebagai Sniper di titik rawan saat hari besar keagamaan.
Kemudian, ia kembali dipercaya sebagai Provos di Mako Brimob Polda Jambi.
Selama 3 tahun jadi Provos, ia mengikuti seleksi di Mabes untuk menjadi ajudan.
Pada tahun 2019, ia bertugas di Mabes Polri sebagai ajudan Kadiv Propam.
"Dilihat Nopryansah bagus. Sehingga Pak Ferdy Sambo, Kadiv Propam, menarik Nopryansah jadi ajudan," tutur Rohani Simanjuntak, selaku bibi Brigadir J.
Brigadir J adalah anak kedua dari sepasang ibu yang berprofesi sebagai guru dan ayah yang berprofesi sebagai petani.
"Nopryansah itu suka bercerita. Orangnya lembut. Di antara 4 bersaudara orang ini, Yosua yang paling lembut," ujarnya.
Rohani pun mengatakan Brigadir J mendapatkan perlakukan baik dari Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo serta istrinya.
Brigadir J mendapatkan kepercayaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sosok-Brigadir-J-di-mana-keluarga.jpg)