Brigadir J Tewas Ditembak

Dokter Forensik Ini Sebut Kemungkinan Luka Sayatan pada Tubuh Brigadir J karena Proyektil Peluru

Dokter Novianto mengatakan, ada kemungkinan jika luka sayatan yang ada di tubuh Brigadir J disebabkan oleh permukaan proyektil peluru.

Editor: AbdiTumanggor
HO
KASUS penembakan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Dokter Forensik RSUD Moewardi dan RS UNS Surakarta buka suara dan memberikan penjelasan terkait kejanggalan luka sayatan yang ada pada jenazah Brigadir J.

Sebelumnya dari keterangan polisi, luka sayatan itu disebabkan oleh gesekan proyektil peluru. Namun diragukan oleh pihak keluarga dan publik.

Dokter Novianto mengatakan, ada kemungkinan jika luka sayatan yang ada di tubuh Brigadir J disebabkan oleh permukaan proyektil peluru.

Menurutnya, proyektil peluru yang mengenai tubuh manusia dapat mengakibatkan bekas menyerupai luka sayatan meski hanya sedikit.

"Kemungkinan bisa terjadi jika permukaan proyektil peluru yang mengenai tubuh korban hanya sedikit sekali atau menyerempet," kata dr Novianto kepada Tribunnews.com, Kamis kemarin.

Bekas luka sayat yang ditimbulkan pun mirip dengan luka akibat mata pisau atau benda tajam lainnya.

"Jadi bekasnya pun juga sangat tipis dan menyerupai luka sayat seperti yang diakibatkan oleh mata pisau atau benda tajam yang lainnya," imbuhnya.

Lebih lanjut, dr Novianto memberikan penjelasan lebih detail soal luka sayat dan luka tembak. "Baik luka tembak dan luka sayat, keduanya termasuk dalam jenis luka terbuka."

Menurut dr Novianto, luka terbuka yang diakibatkan benda tajam seperti mata pisau memiliki ciri-ciri tepi rata dan rapi.

"Luka tembak dan luka sayat keduanya adalah jenis luka terbuka dan untuk luka sebenarnya dibedakan sesuai dengan jenis kekerasan yang mengenai kulit atau bidang," jelasnya.

Sementara untuk kekerasan yang diakibatkan karena benda tumpul, juga akan menyebabkan luka terbuka, dengan ciri-ciri tepi luka yang tidak rata.

"Misal kekerasan dengan permukaan tajam seperti mata pisau, maka luka terbuka yang terjadi adalah luka dengan ciri tepi rata dan rapi, lain dengan proyektil yang hampir permukaannya adalah tumpul maka luka terbuka yang terjadi tepi luka tidak rata," terang dr Novianto.

Sebelumnya, temuan luka sayat pada jenazah Brigadir J dinilai janggal oleh pihak keluarga.

Disebutkan ada empat luka tembak pada tubuh korban, yakni dua luka tembak di dada, 1 luka tembak di tangan dan 1 luka tembak di leher.

Pihak keluarga juga mendapati adanya luka mirip bekas senjata tajam di mata, hidung, mulut, dan kaki.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved