Brigadir J Tewas Ditembak

KETIKA Polisi Sebut CCTV Rusak, Ternyata Decoder CCTV di Pos Satpam Diganti Setelah Penembakan

Mulai terang benderang soal CCTV (Closed Circuit Television) yang disebut rusak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Editor: AbdiTumanggor
tvonenews.com
Potret CCTV (Closed Circuit Television) di pos satpam yang mengarah ke rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. (tvonenews.com) 

Bambang juga merasa heran dengan ucapan Brigjen Ramadhan soal CCTV di rumah Ferdy Sambo yang mengalami kerusakan.

Baca juga: Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin Ungkap Kejanggalan Baku Tembak Menewaskan Brigadir J di Rumah Dinas

Baca juga: INILAH 6 Kejanggalan Dipaparkan Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin Soal Tewasnya Brigadir J Hutabarat

Informasi yang didapat Orangtua Brigadir J, CCTV Rusak Disambar Petir

Kejanggalan tewasnya Brigadir J menyimpan banyak tanda tanya.

Pengakuan soal kejanggalan kasus tewasnya Brigadir J tersebut disampaikan oleh pihak keluarga.

Brigadir J tewas di rumah dinas Komandannya di Duren Tiga Jakarta, pada Jumat (8/7/2022).

Saat tiba di rumah duka, keluarga mengaku awalnya tak diizinkan untuk melihat kondisi korban.

Namun ibu korban tetap bersikukuh ingin melihat kondisi sang anak sebelum dimakamkan.

"Ya awalnya gak dibolehin, tapi ibunya bilang mau lihat kondisi anaknya bagaimana," ujar ayah Brigadir J.

Saat dilihat, Brigadir J didapati mengalami luka tembak di bagian dada, kemudian bagian tangan dan juga leher.

Kemudian keluarga juga melihat ada luka sayatan akibat benda tajam di mata, hidung, mulut serta kaki.

Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat menjelaskan bahwa tim Mabes Polri menjelaskan bahwa Brigadir J melesatkan tembakan terlebih dahulu ke arah Bharada E sebanyak tujuh tembakan.

Namun Samuel merasa janggal dengan keterangan dari polisi. Pasalnya tak mungkin Brigadir J tak melukai Bharada E dengan berondongan tembakan tersebut.

"Kalau anak saya yang menembak secara membabi buta, terus kondisi yang ditembak gimana, katanya lagi diperiksa di sana. Nah, logikanya kalau jarak 3 meter tidak mungkin tidak kena kalau terjadi baku tembak," kata Samuel, saat diwawancarai tribun di kediamannya di Sungai Bahar, Senin (11/7/2022).

Samuel juga menuturkan bahwa ia sudah meminta rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian untuk membuktikan keterangan polisi.

Hanya saja, dari keterangan yang ia dapatkan, CCTV tersebut rusak dan baru diservice karena tersambar petir.

Kejanggalan lainnya, beberapa jam sebelum kejadian, Samuel mengaku bisa berkomunikasi intens dengan sang putra.

Sumber: Warta kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved