Kedatangan Presiden Jokowi

Peresmian Revitalisasi Tinggal 2 Hari Lagi, Bangunan Relokasi Pedagang Buku Bekas Belum Rampung

Terkait tempat relokasi baru pedagang buku bekas yang berada di Jalan Hitam Kecamatan Medan Timur masih juga belum rampung hingga saat ini.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN MEDAN / ANISA RAHMADANI
Bangunan relokasi untuk pedagang buku bekas yang terletak di Jalan Hitam Kecamatan Medan Timur belum rampung, Selasa (5/7/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Terkait tempat relokasi baru pedagang buku bekas yang berada di Jalan Hitam Kecamatan Medan Timur masih juga belum rampung hingga saat ini.

Padahal target dari Pemerintah Kota Medan, bangunan baru untuk pedagang buku bekas ini rampung sebelum Presiden Joko Widodo tiba di Medan.

Namun dari amatan Tribun Medan hingga saat ini tempat relokasi ini masih dalam pembangunan.

Untuk tiang 180 kios ini sudah terbangun dan tersusun hanya saja baik dari pengecatan, penyekatan, dan semen masih belum selesai.

Menurut Amri satu di antara pekerja bangunan yang ada di tempat relokasi buku ini belum bisa memastikan kapan bangunan ini selesai.

"Belum tahu soalnya berapa minggu ini juga hujan terus dan ini pembangunan baru tiga minggu sudah terpasang tiang bangunan itu termasuk cepat," katanya.

Diakui Amri nantinya selain 180 kios akan ada satu musalah dan dua kamar mandi yang akan di bangun.

"Mudah-mudahan bisa rampung dalam waktu dekat," jelasnya.

Terpisah Eko, pedagang buku bekas di Lapangan Merdeka masih belum berkemas untuk pemindahan.

"Belum orang bangunan belum rampung mau pindah kemana kami," katanya.

Dijelaskan Eko bahwa hingga saat ini belum ada juga kejelasan dari Pemko Medan terkait
Sertifikat bangunan.

"Kami maunya ada peresmian dan menunjukkan sertifikat tanah dan ada satu diantara kami yang pegang sehingga jika ada yang gusur kami memiliki pegangan yang kuat," ucapnya.

Dikatakan Pedagang yang sudah berjualan buku bekas sejak tahun 1995 ini mengaku ia merasa lelah sebab beberapa tahun belakangan lapak buku bekas sering di gusur.

"Capek pindah-pindah ini karena yang kami bawa ini buku yang kalau basah dan lecek sedikit harga jualnya berkurang," ucapnya.

Untuk penjualan diakui Eko hingga saat ini mengalami peningkatan.

"Meningkat karena sudah belajar offline dan sudah masuk penerimaan murid baru," tukasnya.

(cr5/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved