Bank Sumut
Bank Sumut Ganti Kerugian Nasabah Korban Kejahatan Skimming
Pihaknya juga mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh nasabah Bank Sumut atas permasalahan tersebut.
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Terkait dengan adanya pengaduan sejumlah nasabah yang mengaku dananya hilang secara tiba-tiba di rekening, Direktur Utama PT Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan mengakui bawah hal tersebut benar terjadi adanya dan Bank Sumut telah mengembalikan seluruh dana nasabah yang sempat raib.
"Tentunya kami jajaran PT Bank Sumut mengakui bahwa hal tersebut benar adanya dan hingga pagi ini kami telah mengembalikan seluruh kerugian nasabah yang melapor," Ujarnya kepada awak Media di dampingi Direktur Keuangan dan TI Arieta Aryanti, Direktur Pemasaran Hadi Sucipto dan Direktur Kepatuhan Eksir, Selasa (5/7/2022).
Pihaknya juga mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh nasabah Bank Sumut atas permasalahan tersebut.
“Sebelumnya kami memohon maaf kepada Nasabah kami atas ketidaknyamanan yang terjadi sehubungan dengan maraknya dana nasabah yang raib akibat kasus Skimming di Mesin ATM, kami juga menghimbau masyarakat untuk berhati-hati saat bertransaksi di ATM manapun,” ucapnya.
Dikatakannya dana nasabah bank Sumut telah dicuri dan merupakan murni kejahatan skimming atau kejahatan siber dengan cara menempelkan semacam alat perekam di mesin ATM sehingga pelaku dapat menggandakan kartu yang sama untuk kemudian melakukan pembobolan rekening nasabah.
Diketahui Jumlah nasabah yang dirugikan adalah sekitar 83 nasabah dengan jumlah uang nasabah terbanyak Rp 60 juta.
"Kalau Kami identifikasi hal ini terekam disalah satu lokasi mesin ATM di daerah johor di suatu publik area supermarket," Ucapnya.
Sejak adanya pengaduan oleh nasabah, Bank Sumut langsung melakukan antisipasi agar tidak memakan korban yang lebih banyak.
"Adapun antisipasi yang kami lakukan adalah menutup semua transaksi yang dilakukan melalui mesin ATM, baik itu penarikan kas ataupun trasnfer tunai," Kayanya.
Menurutnya, setelah merekam data nasabah dari mesin ATM, pelaku tidak bisa bertransaksi melalui bank Sumut.
Karena secara teknologi mesin ATM bank Sumut sudah sesuai aturan bank Indonesia yaitu seluruh bank ATM per 31 Desember 2021 harus diganti dengan teknologi mutahir yaitu dengan teknologi chip.
"Jadi mesin ATM Bank Sumut per 31 Desember sudah di ganti dengan teknologi chip dan tidak bisa di gunakan dengan ATM dengan magnetik stripe dan Kartu ATM ini sudah kami lakukan pergantian 100 persen dengan teknologi chip pada 31 Desember 2020 termasuk juga pergantian mesin." Imbuhnya.
Namun, pihaknya sangat menyesalkan ternyata bank- bank lain masih ada yang belum menggantikan dengan teknologi chip dan dapat membaca magnetiknya.
"Sehingga hal tersebut menjadi kelemahan dan dimanfaatkan oleh para pelaku, seluruh transaksi yg jebol tidak ada dilakukan di Bank Sumut, semua dilakukan di ATM Bank lain. Dan yang bisa kami identifikasi adalah di bali dan bandung, karena kami tidak ada mesin ATM di dua kota tersebut," Sebutnya.
Dia menyampaikan bahwa sebenarnya uang nasabah yang ingin dibobol senilai Rp 4.5 Miliar, namun yang berhasil diambil hanya Rp 2.7 Miliar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Direktur-Utama-PT-Bank-Sumut-Rahmat-Fadillah-Pohan.jpg)