Rusia vs Ukraina

Rusia Gagal Bayar Utang Luar Negeri, Nasib Putin Bisa Lebih Sadis dari Gaddafi dan Saddam Hussein

Rusia tidak pernah gagal membayar utang internasionalnya sejak Revolusi Bolshevik lebih dari satu abad yang lalu, ketika Kekaisaran Rusia runtuh

Editor: AbdiTumanggor
The Times
Kondisi Kesehatan Vladimir Putin 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kali Pertama dalam Seabad Rusia Dikonfirmasi Gagal Bayar Utang Luar Negeri, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Lembaga Pemeringkat Moody's telah mengonfirmasi bahwa Rusia gagal bayar utang luar negeri untuk pertama kalinya dalam satu abad setelah pemegang obligasi tidak menerima pembayaran bunga sebesar 100 juta dollar AS.

Pembayaran yang terlewat mengikuti serangkaian sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sanksi tersebut semakin mengisolasi Rusia setelah invasinya ke Ukraina.

Rusia kehilangan jalan terakhir untuk melayani pinjaman mata uang asing setelah Amerika Serikat (AS) menghapus pengecualian bulan lalu yang memungkinkan investor AS untuk menerima pembayaran Moskwa.

"Pada 27 Juni, pemegang utang negara Rusia belum menerima pembayaran kupon pada dua eurobonds senilai 100 juta dollar AS pada saat masa tenggang 30-kalender berakhir, yang kami anggap sebagai peristiwa gagal bayar menurut definisi kami," kata Moody's, Senin (27/6/2022) malam, dikutip dari AFP.

Lembaga tersebut menilai Rusia kemungkinan gagal bayar lebih lanjut pada pembayaran kupon selanjutnya.

Sementara itu, Rusia mengatakan pada Senin bahwa tidak ada alasan untuk menyebut situasi ini sebagai default (gagal bayar utang luar negeri). Pasalnya, pembayaran tidak mencapai kreditur akibat "tindakan pihak ketiga".

Rusia tercacat terakhir kali gagal membayar utang luar negeri pada Revolusi Bolshevik 1917/1918, ketika pemimpin revolusi Bolshevik Vladimir Lenin menolak untuk mengakui utang besar-besaran dari rezim tsar yang digulingkan.

Kini, menyusul sanksi yang dijatuhkan atas invasi ke Ukraina. Alhasil, negara itu pun semakin terasing dari sistem keuangan global. Pada Senin (27/6/2022), Lembaga Pemeringkat Moody's telah mengonfirmasi bahwa Rusia gagal bayar utang luar negeri, setelah pemegang obligasi tidak menerima pembayaran bunga sebesar 100 juta dollar AS.

Negara itu seharusnya memiliki tenggat waktu hingga Minggu (26/6/2022) malam, untuk memenuhi masa tenggang 30 hari atas pembayaran bunga yang semula jatuh tempo pada 27 Mei.

Bulan lalu, Departemen Keuangan AS mengakhiri kemampuan Rusia untuk membayar miliaran utangnya kembali kepada investor internasional melalui bank-bank Amerika.

Sebagai tanggapan, Kementerian Keuangan Rusia mengatakan akan membayar utang mata uang dolar dalam rubel, dan menawarkan "kesempatan untuk konversi selanjutnya ke mata uang asli."

Rusia menyebut kondisi “default” ini adalah buatan. Pihaknya mengaku memiliki uang untuk membayar utangnya, tetapi menyatakan sanksi telah membekukan cadangan mata uang asingnya yang disimpan di luar negeri.

“Ada uang dan ada juga kesiapan untuk membayar,” kata Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov bulan lalu sebagaimana dilansir AP.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved