SOSOK Letnan Jenderal Jamin Ginting, Pahlawan Kemerdekaan Asal Karo yang Berjuang Demi Rakyat

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Letnan Jendral Jamin Ginting adalah sosok pahlawan kemerdekaan, yang namanya kini dicatut sebagai nama jalan di Sumatera Utara.

Tidak tanggung-tanggung, jalan yang mencatut nama Letjen Jamin Ginting itu sepanjang 80 kilometer, terbentang dari kawasan Padang Bulan Kota Medan, hingga ke Kabanjahe, Kabupaten Karo.

Tapi tahukan Anda sosok Letjen Jamin Ginting yang sebenarnya.

Berikut ini kami sajikan ulasan mengenai sosok Letjen Jamin Ginting, yang gigih berjuang melawan penjajah.

Diketahui, selain namanya dicatut sebagai nama jalan, Letjen Jamin Ginting juga dibuatkan museum khusus di Jalan Desa Suka, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. 

Tepat pada hari ini, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution meresmikan patung Jamin Ginting yang berada di KM titik nol Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, pada Selasa (28/6/2022). 

Dalam sejarahnya, sepanjang ruas Jalan Jamin mulai dari km titik nol hingga Kabanjahe, Tanah Karo tersebut merupakan kawasan perjuangan Jamin Gintings pada masa revolusi tahun 1945.

Diketahui juga, wilayah perjuangan Jamin Gintings berawal dari Medan hingga ke wilayah Aceh Tenggara. 

Adapun dalam pelaunchingan patung Jamin Ginting pada hari ini, Ketua Yayasan Pahlawan Nasional Jamin Ginting, Amir Sembiring berharap ketika melihat patung ini, kita dapat mengenang jasa beliau. 

Untuk lebih mengenal Jamin Ginting, Tribun Medan merangkum kisah dan perjalanan Letnan Jenderal (Letjen) Jamin Ginting yang merupakan tokoh pejuang kemerdekaan di tanah Sumatera.

Jamin merupakan putra terbaik bangsa dari suku Karo, Sumatera Utara ini memiliki peran besar dalam membantu perjuangan bangsa dari penjajahan Belanda.

Ia lahir di Desa Suka, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada 12 Januari 1921.Setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah dia bergabung dengan satuan militer yang diorganisir oleh opsir-opsir Jepang. 

Pemerintah Jepang membangun kesatuan tentara yang terdiri dari anak-anak muda di Taneh Karo guna menambah pasukan Jepang untuk mempertahankan kekuasaan mereka di benua Asia. 

Jamin Ginting muncul sebagai seorang komandan pada pasukan bentukan Jepang itu. Ia seorang anak bangsa yang memperoleh kesempatan untuk menunjukkan rasa cinta serta tekadnya dalam membela tanah air, khususnya dalam masa penjajahan Jepang (1942-1945) dan Agresi Militer Belanda I & II (1947-1949).

Dalam karir militernya, Djamin punya catatan cemerlang untuk memperjuangkan tanah kelahirannya dari upaya penjajahan. Beberapa jabatan mulai dari Kepala Staf Kodam II/Bukit Barisan hingga Komandan Resimen IV pernah dilakoninya.