Festival 1000 Tenda

MENGANGKAT Tema Imajinasi Anak Muda, Festival 1000 Tenda Kaldera Toba 2022 kembali Digelar

Founder Festival 1000 Tenda Kaldera Toba, Tumpak Winmark Hutabarat menuturkan membuat festivalnya memang benar-benar annual (tahunan).

Penulis: Abdan Syakuro | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ABDAN
Ribuan tenda berdiri ditepi Danau Toba saat Festival 1000 Tenda Kaldera Toba 2022 di Desa Meat, Kabupaten Toba, Sabtu (25/6/2022). Festival ini kembali terlaksana setelah 2 tahun paskapandemi Covid-19, dan dengan tagline-nya 'Imajinasi Anak Muda'. 

Kerinduan Paskapandemi Covid-19

Setelah dua tahun Covid-19, ada kerinduan-kerinduan kapan bisa menbuat acara besar, ribuan orang, anak-anak muda berkumpul.

"Karena apa, selama dua tahun Covid-19 membut rindu, kapan nih kita bisa melakukan itu, karena Festival 1000 Tenda Kaldera Toba pernah dilakukan sebelumnya, orang juga punya memori-memori," kata Tumpak.

Tumpak mengatakan memang ini momentum yang tepat, karena pun mereka sendiri sudah memberikan lampu hijau kan bahwa kegiatan-kegiatan konser atau acara besar sudah bisa dilaksanakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada saat itu.

"Ya kita harus merebut peluang ini kenapa, kalo kita kan situasi sekarang sangat tidak kepastian kali, ini kan peraturan cepat berubah, kondisikan cepat berubah, jadi memang pas lagi dibulannya, momentum ini kita manfaatkan dan teman-teman ternyata juga sudah rindu Festival 1000 Tenda Kaldera Toba itu sendiri," ucap Tumpak.

Ia mengaku mereka kan ada proses komunikasi dengan kita lewat Media Sosial, seperti Direct Message (DM)/pesan langsung ke kita, lewat Whatsapp.

"Kemudian mereka juga sampai mengupload foto-foto lama dan video-video lama. Jadi kita mengetahui, oh ini ternyata pada ngangenin nih, dirindukan ya," kata Tumpak.

Tumpak mengaku sebenarnya ada trend berbeda juga.

"Inikan bisa kita lihat banyak orang-orang tua sekarang, anak-anak kecil juga banyak, mama-mama muda, bapak-bapak muda yang bawa anaknya.

Tapi menurut saya, ya tongkat estafet perubahan itukan ada di anak muda, maka ini harus kita lanjutkan tapi bagaimana prosesnya itu lewat kegiatan yang kelihatannya gaul, ngehype sesuai dengan gaya anak muda, tapi kita harus membobotin itu dengan konten-konten yang lebih serius gitu, bawaannya fun, adventure, tapi ada bobotnya serius yang kita selipin sebenarnya seperti konten-konten diskusi itu," tutup Tumpak.

(cr15/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved