Festival 1000 Tenda
MENGANGKAT Tema Imajinasi Anak Muda, Festival 1000 Tenda Kaldera Toba 2022 kembali Digelar
Founder Festival 1000 Tenda Kaldera Toba, Tumpak Winmark Hutabarat menuturkan membuat festivalnya memang benar-benar annual (tahunan).
Penulis: Abdan Syakuro | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, TOBA - Festival 1000 Tenda Kaldera Toba 2022 kembali digelar pascapandemi Covid-19 yang berlokasi di Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sabtu (25/6/2022).
Festival ini memiliki format yang dirancang agar para pesertanya dapat menikmati keindahan alam Danau Toba.
Sekaligus mendapat pengalaman dan peningkatan kapasitas sesuai dengan minat masing-masing.
Baca juga: Event 1000 Tenda Kaldera Toba Festival Kembali Digelar, Kenalkan Kearifan Lokal pada Wisatawan
Founder Festival 1000 Tenda Kaldera Toba, Tumpak Winmark Hutabarat menuturkan membuat festivalnya memang benar-benar annual (tahunan).
"Jadi waktu pertama kali itukan di 2019, 2020-2021 Covid-19 kita tetap menggelar festivalnya, namun secara streaming pada 2020, kemudian secara hybrid pada 2021," kata Tumpak.
Ia mengatakan di tahun yang keempat ini Festival 1000 Tenda Kaldera Toba 2022 digelar di Desa Meat, Kabupaten Toba.
"Ya kita memang sudah memang konsisten dan komitmen kita juga bahwa kita akan tetap menyelenggarakan festival ini di Desa Meat," ucap Tumpak.
Tumpak mengaku dari target tadinya memang sesuai dengan tagline-nya judulnya 'Imajinasi Anak Muda'.
"Jadi memang sesuai dengan para peserta kita banyak anak muda, tapi dengan bagaimana acara ini yang pertama kita ingin menumbuhkan iklim kolaborasi. Karena yang datangkan banyak komunitas-komunitas, jadi bisa saling berinteraksi dan sebagainya," kata Tumpak.
Ia mengatakan ini juga bagian dari simbol Pluralisme, karena tidak akan ada yang pernah menanyak contohnya tenda kita marga apa, agamanya apa dan sebagainya.
"Justru disini kekerabatan itu terjalin, jadi merawat kebhinekaan, menurut saya lewat proses seperti ini kenapa, karena disini sama rata, sama rasa. Sama-sama pakai tenda, tidak ada yang kaya tidak ada yang miskin, tendanya begitu juga kan hampir modelnya sama," ucap Tumpak.
Baca juga: KEGIATAN Seribu Tenda Akan Diselenggarakan di Meat Selama Tiga Hari di Bulan Ini
Menurut Tumpak juga dari pengalaman yang kita melakukan proses ini, kita juga ingin menumbuhkan adanya transfer pengetahuan, karena kan ini tenda-tenda diskusi kita buat seperti tenda-tenda besar ini.
"Kayak disini tadi ada diskusi tentang Pluralisme dan Keberagaman, kemudian disana tadi ada tentang Masa Depan Pariwisata Danau Toba, dan satu lagi ada juga diskusi tentang Anak Muda Kaya Karya. Jadi bagaimana proses kreatif, karena memang anak muda sekarang menurut saya jauh lebih kuantum, dan satu lagi diskusi tentang Kekayaan Hak Intelektual," kata Tumpak.
Ia mengatakan disinikan banyak Berkarya Seniman, banyak juga penggiat UMKM, tapi perlu juga di edukasi tentang bagaimana mereka mendaftarkan merek, karya-karyanya.
"Jadi ini hanya menjadi kateristator, bagaimana kita mengkateristator prosesnya bisa berjalan, dan akhirnya teman-teman pulang dari sini bisa mendapat pengetahuan juga pengalaman yang bisa ditransformasikan ke komunitasnya dan ke pribadi mereka, ya setidaknya mereka bisa melakukan itu disekitar mereka," ucap Tumpak.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ribuan-tenda-berdiri-ditepi-Danau-Toba-saat-Festival-1000-Tenda-Kaldera-Toba.jpg)