SOSOK WTP Simarmata dari Mimbar Gereja ke Panggung Politik, Kejutan Suara Terbanyak di Sumut

TRIBUN-MEDAN.com - Kabar duka berembus dari Senayan Jakarta. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumatra Utara (Sumut), WTP Simarmata meninggal dunia pada Jumat (17/6/2022).

Sosok bernama lengkap Willem Tumpal Pandapotan Simarmata itu merupakan mantan Ephorus HKBP.

Kabar meninggalnya mantan Ephorus HKBP Pendeta WTP Simarmata disampaikan langsung oleh Ephorus HKBP Robinson Butar-butar di akun facebooknya.

"Horas angka Dongan sudena, Berita duka. Sudah meninggal dunia barusan Ompu i Eph Em. Dr (HC) Willem TP Simarmata, MA. Kita semua berduka. Tuhan menghibur kita semua. Robin, Ephorus HKBP," tulisnya, Jumat.

Banyak jemaat HKBP yang menyampaikan turut berduka cita di kolom komentar Robinson Butar-butar.

Bagi kalangan Batak, terutama gereja HKBP, sosok WTP Simarmata sudah tak asing lagi.

Pendeta kelahiran 4 Juli 1954 ini pernah menjabat sebagai Ephorus HKBP atau pimpinan tertinggi di gereja periode 2012-2016.

Setelah tak lagi menjabat sebagai Ephorus HKBP, WTP Simarmata tak berhenti berkarya di masa tuanya.

Dari mimbar gereja dia pindah ke panggung politik. Keputusan itu sempat mengejutkan banyak pihak. Namun, WTP Simarmata merasa yakin akan keputusannya.

Keyakinan itu terbukti. Pada Pemilu 2019, WTP Simarmata yang mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI dari Sumut, melenggang ke Senayan.

Hal mengejutkan lainnya, WTP Simarmata mampu mendulang 803.638 suara, sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai senator peraih suara terbanyak di Sumut.

Padahal, pada pertarungan politik itu, WTP Simarmata harus bersaing dengan banyak tokoh Sumut yang sudah dikenal di kalangan masyarakat. Ada pula calon incumbent yang sudah langganan mengisi kursi DPD dari Sumut.  

Baca juga: KABAR DUKA, Senator Asal Sumut Pdt WTP Simarmata Meninggal Dunia

Sosok Pdt WTP Simarmata

Willem Tumpal Pandapotan Simarmata merupakan seorang pendeta yang memulai pelayanannya sejak lulus dari Sekolah Tinggi Teologi HKBP di Siantar tahun 1980.

Selama lebih kurang 39 tahun pelayanan, ia pernah ditugasi ke berbagai daerah di Indonesia, mulai Labuhan Batu, Batam, dan lainnya.