Kasat Tahti yang Terseret Kasus Tahanan Tewas Disiksa Buka Suara Beber Sosok Anak Buahnya

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Kasat Tahti (Tahanan dan Barang Bukti) Rumah Tahanan Polisi (RTP) Polrestabes Medan, AKP Assen Samosir yang namanya sempat terseret dalam kasus tahanan tewas disiksa akhirnya buka suara.

Kali ini, AKP Assen Samosir membeberkan sosok Aipda Leonardo Sinaga, anak buahnya yang disebut paling bertanggungjawab dalam kasus ini belum lama bertugas di RTP Polrestabes Medan. 

"Kurasa dia sebagai piket Tahti saja di situ (saat kejadian)," kata Assen kepada Tribun-medan.com, Kamis (16/6/2022).

Ia mengatakan, anggotanya yang terlibat dalam kasus tahanan tewas disiksa itu baru saja bertugas di bagian Satuan Tahti.

Baca juga: Tahanan Tewas Disiksa, Kasat Reskrim Janji Segera Kirim Berkas Pelaku ke Jaksa

"Belum lama, paling ada dua bulan dia baru berdinas di Tahti," sebutnya.

Assen mengungkapkan, setelah kejadian tersebut Aipda Leonardo Sinaga langsung dipindah tugaskan.

"Sudah enggak (di Tahti lagi). Langsung dipindah dia ke Sabhara," ujarnya.

Sebelumnya, Hendra Syahputra ditemukan tewas dibalik jeruji RTP Polrestabes Medan.

Pelaku kasus asusila ini tewas setelah dianiaya sejumlah tahanan dan personel Polrestabes Medan, pada November 2021 silam.

Baca juga: JADI Tersangka Kasus Tahanan Tewas, Aipda Leonardo Sinaga Baru Dua Bulan Berdinas di Unit Tahti

Usai peristiwa tersebut, kasus yang terjadi di masa kepemimpinan Kombes Pol Riko Sunarko telah menetapkan enam orang pelaku.

Keenam orang pelaku yakni, Hisarma Pancamotan Manalu, Tolib Siregar alias Randi, Wily Sanjaya alias Aseng Kecil, Nino Pratama Aritonang, Hendra Siregar, dan Juliusman Zebua.

Setelah kasus tersebut bergulir sampai ke pengadilan, akhirnya polisi menetapkan dua orang pelaku lagi yang merupakan anggota kepolisian.

Keduanya yakni, Bripka Andi Arvino dan Aipda Leonardo Sinaga. 

Sementara, Bripka Andi Arvino telah dipecat melalui sidang PDTH karena kasus penyelundupan narkoba ke RTP.(cr11/tribun-medan.com).