Breaking News

Berita Dairi

Cegah Hambatan Tumbuh Kembang Anak, Bupati Eddy Berutu: Turunkan Stunting Sedini Mungkin

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi gelar Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSSA)

HO
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi gelar Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSSA) dalam Rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke- 29 Tahun 2022, yang dipusatkan di Desa Sileu-leu Parsaoran, Kecamatan Sumbul, Rabu (15/06/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, SIDIKALANG -  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi gelar Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSSA) dalam Rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke- 29 Tahun 2022 yang dipusatkan di Desa Sileu-leu Parsaoran, Kecamatan Sumbul, Rabu (15/06/2022).

Kegiatan ini dirangkai juga dengan praktik baik tim koordinasi aksi percepatan penurunan stunting serta pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu.

Sementara pencanangan  BIAN dilakukan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Dairi, Ny Romy Mariani Eddy Berutu.

Dalam sambutan singkatnya di depan warga, bupati menyampaikan penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak.

"Kita tentu ingin anak-anak kita memiliki pertumbuhan dan kecerdasan otak yang baik sesuai usianya, namun bila anak kita mengalami tumbuh kembang yang terhambat (Stunting) akan mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal yang berisiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa," kata bupati.

Baca juga: Sidang Dugaan Korupsi Covid-19 di Samosir Memanas, Ahli Dinilai Tak Profesional

Baca juga: Serunya Berkunjung ke Taman Eden 100, Wisatawan Diajak Jelajahi dan Cicip Buah Andaliman

Bupati kembali menegaskan, stunting akan menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit.

Anak stunting berisiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.

Bahkan, kata bupati stunting dan berbagai bentuk masalah gizi diperkirakan berkontribusi pada hilangnya 2-3 persen Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.

"Saya berharap para orang tua agar rutin memeriksakan kesehatan, dan pertumbuhan anak lewat Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang tersedia baik lewat kegiatan Posyandu atau kegiatan pelayanan kesehatan lainnya, tentunya memberi asupan makanan bergizi dirumah, karena penyebab masalah gizi di Indonesia lebih  disebabkan rendahnya asupan gizi dan status kesehatan seperti pencegahan dan pengobatan, serta kesehatan lingkungan yang meliputi tersedianya sarana air bersih dan sanitasi," ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan Ketua TP PKK kabupaten, Romy Mariani Eddy Berutu saat pencanangan BIAN menyebutkan selama pencanangan BIAN hingga satu bulan kedepan diharapkan orang tua segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan imunisasi rutin.

"Penyuntikan imunisasi untuk anak sangat penting dilakukan, agar kesehatan anak dapat terjaga hingga menjadi dewasa nanti," kata Ny Romy mengawali sambutannya

Selain sehat, Romy Mariani Imunisasi di usia dini terbilang lebih murah, dibandingkan pengobatan bila terkena penyakit diwaktu dewasanya nanti.

"Ada beberapa penyakit yang mungkin timbul bila anak tidak mendapat imunisasi sejak dini seperti Tuberculosis (TBC), Hepatitis B, Tetanus, dan Polio. Jadi, anak kita harus mendapat imunisasi lewat Vaksin BCG,Vaksin DTP dan Vaksin campak. Jadi ayo bawa anak kita ke Faskes terdekat maupun pos pelayanan BIAN," ujar Ny Romy mengajak warga.

Hadir juga dalam kegiatan ini kepala dinas kesehatan dr. Henry Manik, kadis P3AP2KB, dr. Nitawaty Sitohang, Kepala Bappeda sekaligus ketua Gugus tugas Perwujudan Kabupaten Dairi Layak Anak, Charles Bancin, Camat Sumbul, para perwakilan OPD terkait, Kepala desa Sileu-leu, Agustina Silaban, dan para warga desa Sileu-leu. Tidak hanya pelayanan kesehatan, dalam kegiatan ini, pelayanan  lain juga diberikan bagi warga, seperti Pelayanan Adminitrasi Kependudukan dari Disdukcatpil, Pelayanan dari dinas Pendidikan dan dinas sosial dan yang lainnya.

Perlu diketahui terdapat 19 lokasi pelayanan KB sejuta akseptor ini namun pelaksanaannya dipusatkan di Desa Sileu-leu Parsaoran ini. 

Baca juga: Rawat Kevin Hillers Saat Nyaris Lumpuh, Sang Dokter Polisikan Pemain Ikatan Cinta Ini: Kasar Banget

Baca juga: JADWAL Siaran Langsung MotoGP Jerman 2022, Ambisi Aleix Espargaro Asapi Fabio Quartararo

(cr7/Tribun-Medan.com)

 
 
 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved