Bongkar Kuburan

Suasana Bongkar Kuburan Siswa SD di Kota Binjai, yang Diduga Tewas Digebuki Teman Sekelas

Hari ini, Rabu (15/6/2022), polisi bongkar kuburan M Ikhsan Haminti, siswa SD yang diduga tewas digebuki teman sekelas

Penulis: Satia | Editor: Array A Argus

Lantaran tidak makan apapun setelah dua hari, kondisi Ikhsan mulai semakin darurat. Santi dan suami juga membujuk anaknya agar dibawa ke puskesmas, namun Ikshan tetap menolaknya. 

"Saya tanyakan kenapa muntah-muntah terus. Dia bilang tidak apa-apa. Saya suap makanan, tapi kondisi tidak berdaya. Dia tetap tidak mau dibawa ke bidan," jelasnya. 

Setelahnya, kondisinya semakin parah, di mana mulut Ikshan tidak bisa dibuka untuk makan. Saat itu, Ikhsan sempat menangis dan lihat ayat suci Al-Quran yang tergantung di dinding rumah. 

"Kami peluk dan sambil bertanya kenapa kau Ikshan, kenapa gak mau bicara, sakit apa? Setelah kami peluk dia meninggal," ungkapnya. 

Saat jenazah Ikshan dimandikan, keluarga melihat bagian tubuhnya terdapat memar seperti kena pukulan.

Akan tetapi, Santi belum curiga itu adalah pukulan, melainkan karena masuk angin.

"Begitu dimandikan punggungnya ada memar, dada memar merah kebiruan. Kuping juga terlihat biru," jelasnya di hadapan Polisi. 

Sesudah beberapa hari dikebumikan, kawan sekelas Ikshan datang untuk membeli dagangan Santi.

Di saat itu, kawan sekelas korban bercerita kepada Santi, bahwa Ikshan sempat dipukuli oleh enam murid laki-laki sekelasnya. 

"Kawannya bilang, mau bicara tapi takut sama yang pukuli anak saya. Tapi saya tanya terus. Dan ternyata, anak saya dipukuli oleh enam orang kawannya di sekolah," jelas Santi.

Kata kawan sekelasnya, pada takut dengan murid-murid yang memukul Ikhsan.

Sebab, murid-murid yang diduga memukul Ikhsan suka menganiaya murid lainnya. 

"Tanya sama kawannya, kami juga takut sama yang pukuli anak ibu. Anak saya sering dipukulin. Anak saya dipukuli di dalam sekolah dan dalam kelas," ungkapnya. 

Karena mengetahui hal ini, Santi dan suami langsung bergegas berangkat untuk menemui pihak sekolah. Di sana, Kepala SD 023971 tidak mengetahui adanya penganiayaan yang dilakukan sesama murid. 

"Kepala sekolah dan wali kelas tidak tahu dengan kejadian ini, tapi saksi-saksi yang merupakan murid sekelas anak saya bilang, bahwa enam orang murid laki-laki telah memukuli Ikshan sampai muntah-muntah," ucapnya. 

Kemudian, karena mendengar hal ini, Kepala Sekolah langsung memanggil para orang tua murid yang diduga memukuli Ikshan. Akan tetapi, orang tua Ikshan merasa tidak puas dengan kebijakan Kepala Sekolah. 

"Kepala Sekolah malah bilang, kasus ini jangan kemana-mana dulu," jelas dia.(wen/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved