Berita Sumut

TAK Ikut Pelatnas, Junita Malau Pensiun Kompetisi Internasional, Kini Fokus Bertani, Ini Alasannya

Junita Malau atlet berprestasi dari Kabupaten Simalungun Sumut pesimis dengan janji Gubernur Edy Rahmayadi. 

HO
Pesanda Sumut, Junita Malau berhasil merebut medali emas Sea Games Vietnam 2022 kelas 48 kg, Minggu (15/5/2022).  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Junita Malau atlet berprestasi dari Kabupaten Simalungun Sumut pesimis dengan janji Gubernur Edy Rahmayadi. 

Peraih medali emas di SEA Games Vietnam 2022 cabor wushu ini sudah pernah menelan kekecewaan. 

Sebelumnya, ia sempat dijanjikan Kapolda Sumut menjadi anggota Polri. Ia juga pernah mendapatkan angin segar bekerja di kantor pemerintahan Sumut dan Kabupaten, tetapi tidak ada kejelasan. 

Harapannya itu sempat dikuburkan Junita Malau dan kembali menjadi petani Bawang di kampungnya di Kelurahan Tiga Runggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. 

Menariknya baru-baru ini, Junita Malau memenuhi undangan dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi usai meraih kemenangan di ajang internasional itu. 

Pada pertemuan itu, Gubernur Edy memberikan tali asih sebesar Rp 100 juta kepada sejumlah atlet peraih medali emas.

Gubernur Edy juga berjanji akan memberikan pekerjaan kepada atlet yang meraih prestasi. Namun, hingga kini, Selasa (14/6/2022) belum ada kejelasan dari Gubernur Edy. 

Edy Rahmayadi menyerahkan bonus kepada 12 atlet dan dua pelatih asal Sumut
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyerahkan bonus kepada 12 atlet dan dua pelatih asal Sumut yang meraih medali di Sea Games Vietnam, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Selasa (31/5/2022). Total bonus yang diberikan sekitar Rp 1 miliar untuk 13 medali yang berhasil dipersembahkan atlet Sumut.

Terkait hal ini, Junita Malau kembali kecewa. Ia pesimis dan meneruskan pekerjaan sebagai petani. 

Ia mengungkapkan Gubernur Edy juga mengatakan para atlet tidak perlu membuat surat lamaran dan langsung diterima. 

"Sampai sekarang belum (ada kejelasan). Tapi berkas udah kita urus. Semoga lah secepatnya ada panggilan. Kemarin kita kumpul sertifikat dan sebagainya. Kalau kata gubernur gak usah pake lamaran. Tapi sampai sekarang belum ada ke jelasan," katanya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Senin (13/6/2022).

Junita juga mengaku semua temannya sudah menunggu kabar dari Pemprov Sumut. 

"Kita serahkan berkasnya ke Pengprov dan dari situ diserahkan ke KONI dan Kadispora. Kita dijanjikan bakal mendapat pekerjaan di bawah naungan gubernur, ada 4 kemarin itu, BUMD Sumut. Mungkin belum rezekinya bekerja di pemerintahan," ujarnya.

Tidak Kembali ke Pelatnas

Junita Malau tetap konsisten tidak akan melanjutkan perjuangan sebagai atlet internasional. Ia mengatakan akan fokus untuk meneruskan hidup dengan bertani. 

Bahkan, ia berprinsip tidak mengikuti Pelatnas. Tambahnya, ia bakal pensiun untuk kompetisi internasional.

"Untuk kompetisi internasional (pensiun), tapi yang Nasional belum," katanya.

Suasana saat pewushu Sumut, Junita Malau bertani dan memanen bawang merah dari ladangnya di Kelurahan Tiga Runggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, beberapa waktu yang lalu.
Suasana saat pewushu Sumut, Junita Malau bertani dan memanen bawang merah dari ladangnya di Kelurahan Tiga Runggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, beberapa waktu yang lalu. (HO)

Tali Asih dari Jokowi 

Presiden Jokowi telah memberikan apresiasi kepada atlet Indonesia yang menang di Vietnam. Jumlah yang diberikan juga cukup lumayan membantu perekonomian atlet. 

Ia pun mengaku bersyukur dengan tali asih yang diberikan oleh orang nomor satu di Tanah Air itu. Junita mengatakan, uang tersebut bakal digunakan untuk modal bertani bawang dan usaha.

"Bersyukur sekali. Uang ini untuk usaha lah, karena aku tidak memilikin pekerjaan dan nantinya juga untuk bersyukur kepada Tuhan. Nambah modal ke ladang dan beli mobil untuk orang tua juga," ucapnya.

Adapun besaran tali asih yang diberikan oleh Presiden Jokowi adalah peraih medali emas tunggal Rp 500 juta, emas ganda Rp 400 juta, perak tunggal Rp 300 juta, perak ganda Rp 240 juta, perak beregu Rp 210 juta.

Selain itu, peraih medali perunggu tunggal Rp 150 juta, perunggu ganda Rp 120 juta, dan peraih medali perunggu beregu Rp 105 juta.

Ada 12 atlet Sumut yang mewakili Indonesia di SEA Games ke-31 ini, mereka berhasil menyumbangkan dua emas, sembilan perak dan dua perunggu. Sementara itu, penghargaan juga diberikan kepada pelatih Wushu dan Karate yang atletnya menyumbangkan medali di SEA Games.

(cr12/tribun-medan.com)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved