TRIBUNWIKI
SOSOK Aji Pangestu, Pak Guru yang Menjadi Messuer di Klub PSDS Deliserdang
Usianya memang baru 25 tahun, namun untuk pengalaman tidak perlu dipertanyakan.
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,DELISERDANG- Sosok masseur atau tukang pijat selalu dilibatkan dalam klub sepakbola profesional.
Keberadaannya selalu diikutsertakan ketika momen latihan maupun saat laga pertandingan, termasuk di klub PSDS Deliserdang.
Di klub berjuluk Traktor Kuning itu sosok masseurnya adalah Aji Pangestu.
Baca juga: Ridwan Kamil, Sosok Ayah Tegar Melepas Kepergian Putra Sulungnya
Usianya memang baru 25 tahun, namun untuk pengalaman tidak perlu dipertanyakan.
Sebelum di klub PSDS ia juga pernah bergabung di tim PON Sumut.
Karena hal itu ia pun sudah pernah menginjakkan kaki di Bumi Cendrawasih, Papua.
"Tugas saya ya melakukan massage dan terapi ditim ini. Saya dapatkan ilmunya itu saat kuliah. Ya setiap latihan maupun tanding saya ya harus hadir lah karena ada saja pemain ini yang cedera meskipun hanya ringan,"ucap Aji disela-sela kegiatan latihan PSDS Selasa, (14/6/2022).
Alumni Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Pendidikan, Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negera Medan (UNIMED) angkatan tahun 2015 ini menyebut sehari-hari juga bekerja sebagai guru di SMK swasta di Tanjung Morawa.
Sudah dari tahun 2018 ia mengabdikan diri di sekolah tersebut.
Ia menyebut bersyukur bisa bergabung di tim berjuluk Traktor Kuning ini lantaran bisa menambah pendapatannya.
Baca juga: Pelatih PSDS Persiapan Untuk Penataran Kenaikan Lisensi Kepelatihan
"Kalau pemain ini rata-rata yang sering ada masalah cedera dibagian engkel kakinya. Ini ada dua faktor penyebabnya mulai dari kondisi lapangan (tidak rata) dan akibat benturan sama lawan. Tapi kalau masalah engkel ini tiga hari paling lama sudah sembuh,"kata Aji.
Pria lajang yang tinggal di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa ini mengaku handbody selalu ia pegang ketika bekerja.
Disebut handbody hanya digunakan sebagai pelicin tidak ada hubungannya dengan apa yang dialami. Handbody digunakan sebagai pengganti minyak.
"Kalau minyak kan kadang ada yang nggak suka dengan baunya. Hanya sebagai pelicin saja ketika dipijat karena intinya itu ada pada gerakan tangan. Kalau handbody inikan nggak ada baunya jadi orang pun suka,"kata Aji.
Aji yang punya cita-cita sebagai PNS ini mengaku berbagai hal yang dialami pemain ketika sedang dipijat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Aji-Pangestu-ketika-berada-di-stadion-Baharoeddin-Siregar-Lubukpakam.jpg)