Kisah Inspiratif
KISAH Horaman Saragih dan Pinta Uli Sitorus, Biayai Pendidikan 5 Anak dan Menantu Raih Doktor
Pendidikan adalah bekal terbaik dalam perjalanan kehidupan. Hal ini memicu para orang tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Penulis: Tria Rizki | Editor: Tommy Simatupang
Hoga Saragih sebagai anak dari Horaman Saragih dan Pinta Uli Sitorus, mengenang masa-masa kecilnya.
“Bapak mama selalu mengumpulkan kami pada satu meja untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah mulai dari sore hingga 8 malam belajar, bahkan adik saya si Raya dan Hendra lari-lari dan mama selalu ngajarin segitiga, garis-garis hingga belajar baca tulis berhitung dan sangat disiplin”
Hoga Saragih juga banyak belajar untuk tidak memukul sesama bersaudara dan hingga saat ini kami semua akur tanpa keributan.
“Kalau kami ada selisih paham, tapi mama selalu ajarin kami untuk tidak memukul adik atau abang untuk tidak berantam. Bahkan berpura-pura mengambil baju dan bilang mau kabur sehingga kami pun bersatu kembali,” kata Hoga.
Kepedulian akan pentingnya pendidikan juga terwujud dari masyarakat dengan membangun Yayasan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tunas Bangsa tahun 2004 di Pekanbaru, Riau.
Sekolah ini gratis bagi suku sakai (sekumpulan masyarakat yang terasing dan hidup masih secara tradisional dan nomaden di kawasan Pulau Sumatra), sedangkan dari anak suku lain dikenakan tarif biaya yang rendah .
Dalam menghadapi kehidupan yang begitu pahit, mereka berhasil melaluinya demi masa depan anak-anak yang lebih baik dengan berpedoman pada filsafah.
“Kami orang Batak ini punya falsafah ‘hugo-hugo pemassari arian gebo tari lau passikolahkol gelekki artinya saya kerja keras bekerja untuk menyekolahkan anak saya supaya bisa dia kayak anak orang yang normal menyekolahkan anaknya gitu,” ujar Horaman Saragih.
Bagian penting dalam pendidikan yang Pinta Uli Sitorus telah terapkan ialah pentingnya pendidikan moral dan agama untuk anak-anaknya.
“Saat anak-anak masih kecil sering saya bawa ke gereja untuk sekolah minggu, walaupun aku gak ke gereja tapi anak duluan. Saya antar ke limanya dan sampai sekarang tidak pernah melawan,” Tutur Pinta Uli Sitorus.
(cr16/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/keluarga-Horaman-Saragih-dan-Pinta-Uli-Sitorus-bahwa-pendidikan-menduduki-penting.jpg)