Kisah Inspiratif
KISAH Horaman Saragih dan Pinta Uli Sitorus, Biayai Pendidikan 5 Anak dan Menantu Raih Doktor
Pendidikan adalah bekal terbaik dalam perjalanan kehidupan. Hal ini memicu para orang tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Penulis: Tria Rizki | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com - Pendidikan adalah bekal terbaik dalam perjalanan kehidupan. Hal ini memicu para orang tua untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Keyakinan ini menjadi landasan bagi keluarga Horaman Saragih dan Pinta Uli Sitorus, bahwa pendidikan menduduki posisi yang sangat penting.
Hingga mereka bersepakat untuk tidak mewariskan harta bendanya yang dibagikan ke lima putra-putranya, namun mewariskan melalui pendidikan.
Demi tekadnya, suami-istri yang berasal dari Pematangsiantar, Sumatera Utara mengalokasikan dana untuk pendidikan anak-anak.
Mereka berdomisili di Kandis, Riau yang berhasil meraih gelar doktoral dan semangat menempuh pendidikan setinggi-tingginya ini tak hanya diberikan kepada anak-anak mereka.
Melainkan ke lima menantu yang juga dibiayai melanjutkan pendidikan program Magister (S2) hingga ke seluruh cucu-cucunya.
“Jadi, harta itu kami temui notaris bahwa harta kita ini tidak bisa diperjual belikan tapi hasilnya harus menyekolahkan anak sampai setinggi-tingginya. Artinya ini dipergunakan untuk cucu dan cicit dipakai hanya untuk pendidikan, supaya sekolah mereka semua agar mereka tidak kesulitan membiayai sekolahnya,” kata Horaman Saragih sebagai bintang tamu Kick Andy Show episode Bukan Warisan Harta di MetroTV.
“Siapa yang mau sekolah, saya sekolahkan pakai uang saya,” tambah Pinta Uli Sitorus.
Kisah sukses mereka yang berhasil mengantarkan anak-anak hingga menempuh pendidikan doktor, tak lepas dari perjuangan dan pengorbanan selama bertahun-tahun.
Berawal dari Pinta Uli Sitorus yang mendorong dan membantu biaya Horaman Saragih untuk melanjutkan pendidikan hingga bergelar sarjana.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan berkesempatan dalam meniti karir di Departemen Tenaga Kerja.
Pinta menceritakan di acara Kick Andy Show, bahwa dirinya dan suami bahu-membahu untuk mengurus kelima anaknya.
“Saya masak, nyuci setengah 4 pagi, beres semua jam 5 dan setengah 6 aku ke pasar belanja untuk sembako jualan. Bapaknya udah mandiin anak-anak dan udah siap di meja apapun yang ada. Saya rajin buat bakwan, makanan, tapi anak-anak ini enggak ada saya kasih seratus perak pun buat jajan,” ujar Pinta.
Pinta menambahkan, jika anak-anaknya sudah belajar sesuai dengan waktu belajar mereka, ia akan memberikan susu encer untuk mereka.
“Umpamanya mereka belajar sesuai dengan jam, saya bikin susu encer. Gak bisa buat susu kental karna gak cukup,”ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/keluarga-Horaman-Saragih-dan-Pinta-Uli-Sitorus-bahwa-pendidikan-menduduki-penting.jpg)