Viral Medsos
Sudah Dikasih Rp 5.000 Masih Kurang, Akhirnya Preman Tewas Ditikam Kernet Bus
Seorang kernet angkutan umum Kertapati terpaksa membunuh preman. Hal itu karena sang preman kerap memalak.
Sudah Dikasih Rp 5.000 Masih Kurang, Preman Tewas Ditikam Kernet
TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang kernet angkutan umum Kertapati terpaksa membunuh preman. Hal itu karena sang preman kerap memalak.
Pelaku seorang kernet bernama Satriansyah alias Aan (30), warga Muara Enim, Palembang, Sumatera Selatan.
Sementara sang korban, M Toni (29) warga Jalan Tengkuruk Permai, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang.
Aan ditangkap oleh Unit Pidum dan Team Tekab 134, Polrestabes Palembang, yang dipimpin AKP Robert Sihombing dan Kasubnit Ipda Kris di daerah Batam pada Kamis (9/6/2022), sekitar pukul 21.30.
Aan (30) langsung dibawa ke Polrestabes Palembang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib melalui Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi mengatakan, berdasarkan laporan polisi LP/B/2202/XI/2021/SPKT/ POLRESTABES PALEMBANG/POLDA SUMSEL, 24 november 2021, anggota Opsnal Pidum dan Tekab 134 langsung melaksanakan penyelidikan.
"Kemudian anggota kita mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai keberadaan pelaku di daerah Batam."
"Mendapati Informasi itu anggota kita bergerak cepat dengan langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku," katanya, Jumat (10/5/2022).
Setelah berhasil menangkap pelaku dan dilakukan interogasi didapatkan bahwa pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan cara memukul daerah belakang kepala korban menggunakan senjata tajam (sajam) sebanyak satu kali.
"Korban sendiri dari informasi yang kita dapatkan meninggal dunia dengan luka robek di bagian kepala belakang, luka tusuk dibagian rusuk kiri," jelasnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban terdapat luka di bagian kiri rusuk korban dan luka sobek berukuran besar di bagian kepala belakang korban.
Pelaku mengaku kesal lantaran korban kerap memalaknya.
"Kesal pak, sudah sering dia buat kesal. Saat kami ngetem di air mancur ia sudah di kasih duet 5.000 ribu, tapi masih minta lagi," ungkap Aan, kernet Kertapati-Ampera ini.
Ia menjelaskan, saat kejadian waktu itu ia dengan mobil angkotnya sedang mangkal di TKP (tempat kejadian perkara).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Preman-tewas-ditikam-kernet-bus-di-Palembang.jpg)