Dubes Ukraina Kecewa ke Gubernur Edy, Singgung Sejarah 1948, Edy Rahmayadi: 'Kan Ceritanya Kalau'

Pernyataan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi soal ingin menyerang Ukraina tiga tahun lalu menjadi perhatian serius oleh Kedutaan Besar Ukraina untuk Republ

Tribun Medan
Duta besar Ukraina di Indonesia Vasyl Hamianin mengecam pernyataan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang mengatakan akan menyerang Ukraina 3 tahun lalu jika dirinya menjadi Vladimir Putin. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pernyataan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi soal ingin menyerang Ukraina tiga tahun lalu menjadi perhatian serius oleh Kedutaan Besar Ukraina untuk Republik Indonesia. 

Mantan Pangkostrad itu turut berandai-andai bila menjadi Presiden Rusia Vladimir Putin pada acara Sumatranomic ke-3 yang diadakan oleh Bank Indonesia di Medan pada Senin (6/6/2022).

Lalu, kenapa Edy Rahmayadi ingin menyerang Ukraina dalam persoalan invansi Rusia? 

Pernyataan Gubernur Edy mendapat tanggapan dari Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin. 

Ia langsung menggelar jumpa pers secara daring di Jakarta. 

Hamianin mengaku syok mendengar pernyataan Edy Rahmayadi. Ia mersa heran dengan pola pikir Edy, padahal Edy seorang mantan pejuang. 

Ia turut menyinggung tentang dampak dari kejahatan perang. Mulai dari korban warga sipil dan kehilangan kebebasan. 

Ia mengharapkan Edy Rahmayadi meningkatkan rasa kemanuasiaan dan empati. Menurutnya, Edy tak melihat secara langsung kondisi Ukraina saat ini. 

“Dengan segala hormat, saya tidak menemukan adanya rasa hormat terhadap kemanusiaan dari pernyataan gubernur (Edy Rahmayadi),” ujar Hamianin.

Tak hanya itu, Hamianin melontarkan kalimat kutipan dari seorang sufi untuk Edy Rahmayadi: "‘Jika kamu tidak merasakan bahwa orang lain sedang menderita, maka kamu tidak tidak pantas menyebut dirimu manusia’,” kata Hamianin saat dikutip dari kompas.com.

Hamianin turut menyinggung tentang pembukaan UUD 1945 yang menyatakan tentang penolakan kolonialisme atau perbudakan di muka bumi. 

Hamianin juga mengingatkan bahwa negara Ukraina turut memulangkan sejumlah WNI di Ukraina di tengah gempuran invansi Rusia.  

Namun, ia mengatakan masih banyak warga Indonesia yang mendukung Ukraina untuk bebas dari invansi. 

Hamianin mengingatkan Gubernur Edy tentang sejarah Indonesia masuk dalam PBB. Bahkan, Pemerintah Ukraina membantu Indonesia untuk terbebas dari penjajahan. 

“Pada 1946, perwakilan Ukraina (kala itu masih bernama Republik Sosialis Soviet Ukraina) untuk PBB adalah yang pertama membahas masalah Indonesia untuk komunitas internasional,” tutur Hamianin.

Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin.a
Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin.
Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved