Dugaan Pemerasan

Jaksa Kejari Karo Dituding Peras Sejumlah OPD, Kajari Akui Ada Tangani Kasus di SKPD

Jaksa Kejari Karo dituding lakukan pemerasan terhadap sejumlah pegawai dan pejabat OPD Pemkab Karo

Editor: Array A Argus
HO
Kajari Karo Fajar Shaputra Lubis 

TRIBUN-MEDAN.COM,KARO - Jaksa di Kejaksaan Negeri (Kejari) Karo dituding lakukan pemerasan terhadap petugas yang berdinas di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Karo.

Adanya isu dugaan pemerasan ini berembus kencang setelah Kejari Karo menangani sejumlah perkara dugaan korupsi, yang ada di sejumlah Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Pemkab Karo.

Isu dugaan pemerasan jaksa ini pun tengah menjadi buah bibir masyarakat.

Kepala Kejari Karo, Fajar Syahputra Lubis mengakui bahwa pihaknya memang ada memeriksa sejumlah SKPD Pemkab Karo.

Baca juga: Dituding Tukang Kawin, Oknum Pegawai Fakultas Kedokteran Unsyiah Juga Diduga Lakukan Pemerasan

Adapun dugaan korupsi yang tengah diselidiki Kejari Karo diantaranya terkait kegiatan pengadaan sarana olahraga di Stadion Samura tahun anggaran 2019, pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Karo.

Kemudian, terkait dugaan tindak pidana korupsi kegiatan Pengelolaan Areal Pemakaman Umum di Desa Salit, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo. 

"Sampai saat ini kasus-kasus tersebut masih dalam pemeriksaan saksi-saksi, dan juga ada yang menunggu hasil kerugian negara dari BPK," kata Fajar, Jumat (3/6/2022).

Dia mengatakan, kalau ada isu pemerasan dalam penanganan perkara ini, maka Fajar meminta masyarakat segera melapor.

Sehingga, isu pemerasan ini tidak semakin liar.

Baca juga: WASPADAI Modus Baru Pemerasan, Pura-pura Jadi Korban Tabrak Lari, Warga Jangan Gampang Terprovokasi

"Langsung saja sampaikan kepada kami. Supaya informasi yang belum tentu ada kebenarannya, jangan sampai meluas hingga menjadi hoaks," katanya. 

Meski membantah adanya isu pemerasan, tapi Fajar mengakui ada orang yang menjual namanya untuk melakukan pemerasan.

Menurutnya, laporan itu sudah dia terima beberapa hari lalu, sejak isu pemerasan ini beredar di masyarakat.

"Kemarin saya sempat dengar ada yang jual nama saya di luar sana, setelah saya telusuri, bukan dari anggota atau lingkungan Kejari Karo," kata Fajar.

Baca juga: Kapolrestabes Ungkap 6 Anak Buahnya Dipecat, Penghargaan Menurun, Pemerasan hingga Tahanan Meninggal

Dia mengatakan, orang yang menjual namanya itu menakut-nakuti OPD, demi mendapatkan keuntungan pribadi.

"Ada dari luar yang menjual nama saya, menakuti-nakuti dan meminta sejumlah uang untuk kepentingan pribadi," ungkapnya

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved