DISEBUT Desa Hantu, Tempat Ini Telah Kosong Selama 80 Tahun, Hanya Tersisa Pesan Haru Ini dari Warga

TRIBUN-MEDAN.com – Desa yang disebut desa hantu ini telah kosong selama hampir 80 tahun dan hanya menyisahkan catatan yang menyentuh.

Desa Tyneham benar-benar kosong dari orang-orang. Semua penduduk telah mengungsi pada tahun 1943 karena dievakuasi.

Desa ini terletak di lembah terpencil di antara perbukitan Purbeck Dorset, barat daya, Inggris.

Tempat ini dikenal sebagai “desa yang terlupakan” karena benar-benar sepi sejak tahun 1943, di tengah Perang Dunia II.

Desa ini memiliki sejarah yang sangat panjang dengan banyaknya bukti aktivitas manusia di daerah tersebut yang berasal dari Zaman Besi.

Tanda-tanda kehadiran Romawi telah ditemukan di lembah tersebut.

Baca juga: Percaya Tak Percaya, Pengakuan Aulia Pemeran Badarawuhi KKN Desa Penari, Lihat Ini Tengah Malam

Desa ini juga memiliki gereja kuno Saint Mary yang dibangun pada abad ke-15 yang muncul dalam film “Doomsday Book”.

Namun, semua penduduk desa pergi dari desa ini pada November 1943 karena evakuasi untuk diambil alih militer.

Berdasarkan keterangan, daerah tersebut ideal untuk latihan militer.

Kantor Perang mengambil alih 7.500 hektar (30,35 kilometer persegi) tanah di sekitar desa tersebut sebelum Natal 1943.

Ini juga berarti para penduduk kehilangan rumah mereka, tetapi banyak yang masih berharap, mungkin suatu hari akan kembali.

Diperkirakan 225 orang telah mengungsi dari Tyneham, terutama seorang penduduk yang meninggalkan catatan menyentuh di pintu gereja untuk tentara yang datang.

“Tolong perlakukan gereja dan rumah-rumah dengan baik. Kami telah menyerahkan rumah kami di mana banyak dari kami telah tinggal selama beberapa generasi untuk membantu memenangkan perang untuk kebebasan umat manusia.

Suatu hari kami akan kembali dan terima kasih telah begitu baik kepada desa.” Bunyi pesan tersebut.

Meskipun penduduk selalu berharap bisa kembali ke rumah mereka di desa itu, orang-orang itu tidak akan pernah bisa menginjakkan kaki di Tyneham lagi.