Rusia Siap Bahas dan Tandatanani Perjanjian Perdamaian, Tuding Ukraina Beri Respon Berbeda
Ketua Dewan Federasi Rusia, Valentina Matviyenko mengatakan, Rusia tidak melihat reaksi dari Kyiv untuk menyambut perjanjian perdamaian itu.
"Istilah kuncinya adalah bahwa Ukraina akan tetap menjadi negara netral di luar blok, seperti Austria misalnya, bahwa itu akan menjadi negara non-nuklir.
Tapi, sayangnya, mereka yang melakukan kontrol eksternal tidak membiarkan menandatangani perjanjian ini," tuding Matviyenko.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya mengatakan kepada Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bahwa dirinya ingin bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Perundingan Rusia-Ukraina telah dilakukan sejak 28 Februari.
Beberapa pertemuan diselenggarakan di Belarus, kemudian kedua pihak melanjutkan negosiasi dalam format konferensi video.
Putaran pembicaraan offline berikutnya berlangsung di Istanbul pada 29 Maret.
Namun pada 12 April, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada wartawan bahwa Ukraina telah menyimpang dari perjanjian sebelumnya dan mendorong proses itu ke jalan buntu.
Pada tanggal 20 April, sekretaris pers Putin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskwa telah menyerahkan ke Kyiv draf dokumen perjanjian yang ditulis dengan jelas dan sedang menunggu tanggapan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rusia Nyatakan Siap Teken Perjanjian Damai dengan Ukraina
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ketua-Federasi-Rusia.jpg)