Jawaban Inez Kristanti Soal Apa Benar Selingkuh Penyakit Keturunan
Selingkuh bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Mudahnya akses telekomunikasi pun mempermudah terjadinya perselingkuhan.
"Anak sama orang tua kelakuan selingkuhnya bisa mirip. Kenapa? Karena relasi antar orang tua bisa kita jadiin “contoh” berperilaku dalam berhubungan," ujar Inez.
Meski begitu, Inez mengungkap bahwa selingkuh bukanlah penyakit.
"Inilah makanya gue kurang setuju dengan pandangan “selingkuh adalah penyakit yg gak bisa sembuh”.
Walau bisa dipahami penjelasannya, tapi itu gak seharusnya bikin kita jadi “pasrah”: “kan emang gue begini, gak punya pilihan kecuali selingkuh terus," jelas Inez.
Ia menjelaskan bahwa setiap orang memiliki pilihan, tergantung ingin menurunkan sifat tersebut atau tidak.
"Kita gak bisa milih lahir di keluarga apa, tapi kita manusia yang punya kemampuan mengendalikan diri dan potensi berkembang. Tinggal mau dipake apa ngga," pungkasnya.
Di atas semua itu, faktor biologis bukan satu-satunya faktor yang berperan dalam perselingkuhan.
Faktor lain seperti ekonomi, masalah emosional, dan penyalahgunaan alkohol juga diketahui memiliki peran besar dalam kemungkinan seseorang berselingkuh.
Pada akhirnya, meski hormon dan genetik sedikit-banyak memengaruhi perilaku kita, keputusan akhirnya ada pada diri Anda sendiri; apakah memilih untuk tetap setia atau mendarat di hati yang lain.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini sudah tayang di Bangka Pos
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/selingkuh-penyakit-tribunmedan1.jpg)