Jawaban Inez Kristanti Soal Apa Benar Selingkuh Penyakit Keturunan
Selingkuh bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Mudahnya akses telekomunikasi pun mempermudah terjadinya perselingkuhan.
TRIBUN-MEDAN.com - Isu mengenai perselingkuhan memang tak pernah ada habisnya jika dibahas.
Kasus perselingkuhan hingga membuat rumah tangga berakhir di meja hijau kini pun marak terjadi di masyarakat.
Selingkuh bisa disebabkan oleh berbagai macam hal.
Mudahnya akses telekomunikasi pun mempermudah terjadinya perselingkuhan.
Perlu Anda pahami, hasrat atau motivasi untuk berselingkuh dari setiap orang berasal dari bagian otak yang memproduksi hormon dopamin.
Ketika dirangsang oleh alkohol, obat, permen cokelat, hingga seks, otak akan melepaskan dopamin.
Hormon inilah yang membuat kita merasa senang, bergairah, dan merasa bahagia.
Meski begitu, tahukah kamu kalau selingkuh bisa disebabkan dari genetik?
Melansir hellosehat, orang yang memiliki gen DRD4 lebih rentan berselingkuh.
Dari hasil penelitian milik peneliti asal State University of New York (SUNY) Binghamton, orang-orang yang memiliki varian tertentu dari reseptor D4 polimorfisme (gen DRD4) lebih mungkin untuk berselingkuh dan “jajan seks” di luar rumah.
Hal tersebut bisa terjadi sebab orang-orang yang memiliki gen DRD4 secara natural membutuhkan rangsangan yang lebih besar lagi untuk bisa mencapai kepuasan.
Menariknya, mutasi gen DRD4 merupakan warisan orangtua. Seperti penyakit keturunan, jika orangtua Anda memiliki “gen selingkuh” ini, Anda juga memilikinya.
Psikolog Inez Kristanti lewat akun Instagramnya mengungkap hal serupa.
Inez mengungkap, orang yang sudah pernah selingkuh sebanyak tiga kali akan lebih mungkin mengulang kesalahannya.
Sedangkan orangtua yang pernah selingkuh lebih memungkinkan untuk menurunkan perilaku tercela itu kepada anaknya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/selingkuh-penyakit-tribunmedan1.jpg)