Tips

BERIKUT Tips Mudah Menjadi Investor di Pasar Modal

Langkah pertama, cari perusahaan sekuritas yang menjadi perantara pedagang efek di pasar modal, hal ini mirip seperti mencari bank untuk menyimpan.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HO
INVESTASI SAHAM - Pergerakan pasar modal terlihat melalui layar RTI Business di kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jatim di Surabaya, Rabu (10/6/2020). Investasi melalui reksa dana saham dapat menjadi alternatif investasi yang bisa dilakukan dari rumah. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Berinvestasi saham sepertinya tengah menjadi tren dan telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia terutama generasi milenial. 

Apalagi ditambah dengan perkembangan teknologi yang mampu memudahkan generasi muda untuk memulai berinvestasi saham. 

Oleh karena itu, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut, Muhammad Pintor Nasution membagikan tips cara muda menjadi investor pasar modal. Berikut penjelasan nya. 

Baca juga: Makin Mempesona, Lama Tak Muncul di TV Artis Cantik Ini Jadi Istri Pengusaha Saham Tajir

Langkah pertama, cari perusahaan sekuritas yang menjadi perantara pedagang efek di pasar modal, hal ini mirip seperti mencari bank untuk menyimpan dana kita.

Ada banyak perusahaan sekuritas yang menjadi anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan sekuritas yang menjadi anggota BEI, harus mendapatkan izin beroperasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Dengan demikian, perusahaan sekuritas akan diawasi oleh OJK yang berperan sebagai regulator di pasar keuangan Indonesia,
para calon investor bisa melakukan verifikasi daftar perusahaan sekuritas di website resmi BEI dan OJK. 

Langkah Kedua, calon investor dapat membuka rekening di perusahaan sekuritas, layaknya membuka rekening di bank, terdapat formulir yang harus diisi beserta dokumen-dokumen yang dibutuhkan seperti Kartu Tanda Pengenal (KTP), NPWP, data rekening bank pembayar, dan menyetorkan sejumlah deposit dana untuk memulai transaksi saham.

Besarnya deposit transaksi berbeda-beda tergantung kebijakan tiap perusahaan sekuritas.

Baca juga: GoTo Resmi Melantai di Bursa Efek Dengan Kode Saham GOTO

Dana tersebut tidak perlu disetorkan ke rekening perusahaan sekuritas, melainkan tetap di dalam rekening atas nama nasabah yang ditemparkan di bank pembayar. 

Di pasar modal Indonesia, terdapat sejumlah bank yang bekerja sama menjadi bank pembayar, investor hanya perlu memilih salah satunya.

Kemudian, Setelah menyelesaikan proses administrasi tersebut, maka calon investor akan mendapatkan nomor kepesertaan sebagai nasabah perusahaan sekuritas dan akan didaftarkan ke PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia.

Nantinya investor akan menerima kartu AKSes dari KSEI yang menjadi SID (Single Investor Identification) bagi investor, seperti memiliki rekening di bank yang bisa lebih dari satu, investor juga bisa membuka rekening efek di beberapa perusahaan efek.

Namun dengan adanya layanan AKSes dalam satu akun ID, maka setiap investor bisa memantau kepemilikan asetnya dalam bentuk saham atau efek investasi lain termasuk reksa dana yang ada di rekening investor di beberapa perusahaan sekuritas hanya dengan melihatnya di sistem AKSes.

Baca juga: Pemilik Saham Terbesar Twitter, Elon Musk Tidak Jadi Masuk Dewan Perusahaan

Tentunya setiap investor perlu menyimpan user ID dan password untuk mengakses layanan ini, agar tidak bisa diakses pihak lain.

Fasilitas AKSes KSEI ini dapat digunakan untuk memonitor posisi dan mutasi efek milik investor yang tersimpan pada Sub Rekening Efek di KSEI, yang dicatat oleh perusahaan sekuritas.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved