Pakpak Bharat
Kekayaan Hutan Kapur di Pagindar Pakpak Bharat, Dosen dan Mahasiswa UNIMED Lakukan Penelitian
Mutsyuhito Solin mencontohkan kayu kapur, suatu potensi besar yang sudah ada dan dicari di berbagai penjuru dunia bahkan sejak ratusan tahun silam.
"Hal pertama yang perlu kita lakukan sekarang adalah upaya pelestarian akan keberadaan kayu kapur ini. Mari sama-sama kita jaga jangan sampai kemudian akan punah dan hilang begitu saja,"pungkasnya.
Keberadaan pohon kayu kapur memang tumbuh subur dan berkembang baik di wilayah ini.
Sepanjang jalan dan sejauh mata memandang, jejeran pohon-pohon besar menjulang tinggi hingga puluhan meter yang diperkirakan berjumlah ribuan batang.
Hal ini harus dijaga bersama-sama agar tidak terjadi pembalakan liar dari oknum-oknum yang ingin memperkaya diri sendiri dengan merusak lingkungan dan alam.
Kayu kapur yang konon telah menjadi primadona perdagangan dunia ini memang telah dikenal sejak ratusan tahun silam.
Getah kapur yang dikenal sebagai kamper asal pulau Sumatera bahkan disinyalir telah sampai di Mesir melalui pedagang-pedagang yang singgah dan berniaga di Barus kala itu. Maka hal itu pula dikenal dunia Kapur Barus.
(*/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Tanaman-Kayu-Kapur.jpg)