Rembuk Stunting
Bupati Franc Tumanggor Pastikan Upaya Penaggulangan Stunting Benar-benar Berjalan di Pakpak Bharat
Rembuk Stunting ini dilaksanakan guna mempercepat upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat.
Ia meminta Dinas-dinas terkait agar mengkoordinir bawahannya sampai ke tingkat desa.
"Intinya adalah kita harus segera tuntaskan masalah stunting ini,"tegasnya.
Bupati Franc berpesan agar setiap desa dapat mengalokasikan penggunaan dana desa untuk penanggulang stunting.
"Pengelolaan dana desa juga supaya mengalokasikan program dalam bentuk upaya penangggulangan stunting,"urainya.
"Saya harapkan kepada Dinas Pemerintah Desa yang membawahi agar mengkoordinir seluruh Desa dan pastikan upaya percepatan penanggulangan stunting ini benar-benar berjalan dengan baik,"pungkasnya.
Sebelumnya, dalam pembukaan Musrenbang RKPD tingkat Kabupaten Pakpak Bharat beberapa waktu lalu, Bupati Franc sempat menyinggung masalah stunting di Kabupaten ini.
Di mana prevalensi stunting di Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2021 adalah sebesar 21,28 persen, sehingga Pakpak Bharat dinobatkan sebagai lokus stunting.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh bagi anak diusia 1.000 hari pertama kehidupan yang disebabkan oleh masalah utama yakni kekurangan asupan gizi.
Kini, berbagai upaya terkait penangan stunting ini terus digalang oleh Pemerintah Pakpak Bharat, di antaranya pemberian edukasi tentang pentingnya pola hidup sehat.
Kemudian, pentingnya menjaga gizi seimbang, pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil dan menyusui.
Lalu, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir dan sebagainya.
"Hal ini kita lakukan untuk mempercepat Kabupaten ini keluar dari zona bahaya stunting,"beber Franc.
(*/Tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Rembuk-Stunting-Pakpak-Bharat.jpg)