Anjurkan Warga Berkumur Air Garam Demi Atasi Covid-19, Pemerintah Korut Masih Tolak Bantuan Vaksin
Media pemerintah justru memberikan anjuran kepada penduduk Korea Utara tentang sejumlah pengobatan tradisional untuk menangani Covid-19.
TRIBUN-MEDAN.COM - Korea Utara saat ini tengah bergulat dengan penularan Covid-19, sejak Pemimpin mereka, Kim Jong Un mengumumkan infeksi virus corona pertamanya pada Kamis (12/5/2022) pekan lalu, dan kasus kematian perdana sehari kemudian.
Penularan Covid-19 di Korea Utara terjadi setelah lebih dari dua tahun pandemi.
Kondisi terburuk dengan negara itu belum menjalankan program vaksinasi Covid-19 dan tidak memiliki standar medis untuk infeksi virus SARS-CoV-2.
Pemerintah Korea Utara dilaporkan sejauh ini masih menolak bantuan medis dari negara-negara lain.
Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia Lapor ke Putin Telah Kuasai Pabrik Baja Azovstal, 2439 Tentara Ukraina Keok
Media pemerintah justru memberikan anjuran kepada penduduk Korea Utara tentang sejumlah pengobatan tradisional untuk menangani apa yang disebut sebagai "demam".
Bagi warga yang tidak mengalami gejala berat, surat kabar partai yang berkuasa Rodong Simnun menganjurkan minuman herbal, di antaranya meminum teh lonicera japonica atau daun dedalu, minuman jahe, dan teh dari tanaman merambat honeysuckle yang berbau harum serta minuman dari daun willow.
Jahe dan daun willow mengurangi inflimasi dan nyeri tapi tidak bisa digunakan sebagai obat melawan virus corona, lapor Rachel Schraer dan Wanyuan Song dari BBC Reality Check.
Produksi obat-obatan tradisional untuk mengurangi demam dan rasa sakit juga ditingkatkan, dan KCNA menyebutnya,
"efektif mencegah serta menyembuhkan penyakit yang berbahaya itu".
Media pemerintah baru-baru ini mewawancarai pasangan yang merekomendasikan berkumur dengan air garam pada pagi dan malam hari.
Baca juga: HELIKOPTER Mi-28 Satu Diantara Helikopter Lain Yang Ditakuti Saat Bertempur
"Ribuan ton garam diangkut secara darurat ke Pyongyang untuk memproduksi larutan antiseptik," tulis KCNA, dikutip dari kantor berita Reuters.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berkumur dengan air garam dan membersihkan rongga hidung dengan air garam bisa membasmi virus yang menyebabkan flu.
Namun belum cukup bukti yang menunjukkan air garam efektif melawan penyebaran Covid-19.
Selain melakukan cara-cara pengobatan, media pemerintah juga mendorong pasien yang mengalami gejala Covid-19 untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit dan antibiotik, seperti ibuprofen dan amoxicillin.
Ibuprofen dan paracetamol dapat menurunkan panas tubuh dan meringankan gejala-gejala seperti pusing dan sakit tenggorokan tetapi tidak bisa mematikan virus atau mencegah penularan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kom-Jong-Un-pakai-masker.jpg)