Berita Medan

Mahasiswa Unimed Ini Kecewa, Juara Lomba Mural DPD Demokrat Tapi Karyanya Diklaim Milik Peserta Lain

Namun bukannya mendapatkan penghargaan, karya Ain justru dicatut dan digantikan oleh orang lain. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
HO
Mural milik Ain Zuraini Alfioni, mahasiswi Fakultas Seni Rupa Unimed yang ditampilkan sebagai juara harapan I dalam kompetisi perlombaan mural yang dilaksanakan oleh DPD Partai Demokrat Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kecewa sungguh dirasakan oleh Ain Zuraini Alfioni saat dirinya mengikuti lomba mural yang dilaksanakan oleh DPD Partai Demokrat Sumut. 

Perlombaan mural itu dilaksanakan dalam memeriahkan hari pelantikan pengurus DPD Partai Demokrat yang diketuai M. Lokot Nasution. 

Hal tersebut bermula ketika karya mural Ain yang dibuatnya berteman minyak goreng  diumumkan sebagai juara I harapan pada Kamis (12/5/2022) lalu. 

Namun bukannya mendapatkan penghargaan, karya Ain justru dicatut dan digantikan oleh orang lain. 

Baca juga: Seniman Kampanyekan Keselamatan Alam dan Satwa yang Dilindungi Melalui Seni Mural

"Ya sebagai pencipta karya, saya gak setuju kalau karya saya yang ditampilkan pada acara pembagian hadiah namun bukan saya yang dipanggil.

Saya disitu cuman bisa terpelongo melihat nama dan karya yang berbeda menjadi juaranya. Dan yang aneh nya nama pemenang tersebut gak masuk kedalam 10 karya terbaik yang sudah di pilih dari  jurinya," kata Ain kepada Tribun, Jumat (13/5/2022). 

Mengetahui hal itu, Ain pun bertanya kepada penyelengara kegiatan.

Oleh panitia pada saat itu menjamin jika karya yang diumumkan adalah karya mulai Ain, maka panitia akan memberikan penghargaan itu kepadanya. 

"Semalam katanya kalau memang begitu nanti akan digantikan sesuai karya yang membuatnya," jelas Ain. 

Namun ternyata panitia bersikap lain ketika dikonfirmasi satu hari setelahnya. Mereka beralasan jika terjadi kesalahan dalam penampilan foto ketika pengumuman juara lomba yang menampilkan karya Ain. 

Baca juga: Berita Foto: Seniman Kampanyekan Keselamatan Alam dan Satwa yang Dilindungi Melalui Seni Mural

Mahasiswa Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Medan itu pun sangat kecewa dengan pernyataan panitia yang berubah-ubah. 

"Sebagai pencipta karya gak terima, karya ku ada tanda tangan dan nama sebagai hak cipta. Kemudian ditampilkan dan dipamerkan di khalayak umum sebagai pemenang namun yang dapat penghargaan justru orang lain," kata Ain. 

"Kejadian ini memang rancu karena diawal panitia bilang yang diumumkan sebagai pemenang hanya yang di masuk 10 besar, tapi yang justru yang menang atas karya ku tidak masuk nominasi," lanjutnya. 

Selain itu, event yang digadang-gadang diikuti berbagai pengiat seni rupa seluruh Indonesia sebut Ain justru tidak dikerjakan oleh panitia yang profesional. 

Sebab kata Ain, antara penyelengara kegiatan dengan tidak memberikan jawaban yang pasti mengenai personal itu. 

"Panitia seperti mengabaikan sikap pelayanan ke peserta sejak kegiatan. Mereka lebih mementingkan pergi melakukan kegiatan ikut rombongan Ketua Partai Demokrat dari pada melayani peserta," kata Ain. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved