Hepatitis Misterius

15 Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia, Simak Gejala-gejala yang Menjangkiti Anak

Kasus itu ditemukan sejak World Health Organization (WHO) menyatakan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak sebagai kejadian luar biasa (KLB).

dailymail.co.uk
Kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak kini telah menyerang 20 negara. Indonesia termasuk negara yang terkena hepatitis misterius dan satu anak dilaporkan meninggal dunia 

TRIBUN-MEDAN.com - Sudah ada 15 kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Indonesia.

Kasus itu ditemukan sejak World Health Organization (WHO) menyatakan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Penyakit itu belum diketahui penyebabnya dan telah menyebar di sejumlah negara di Eropa dan Asia sejak 15 April 2022.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, mengaku sampai Selasa (10/5/2022) belum ditemukan kasus hepatitis akut di Banten.

"Belum ada terlaporkan dari fasilitas kesehatan, baik dari puskesmas maupun rumah sakit," ujarnya di Gedung Plaza Aspirasi, Selasa.

Namun, Ati mengimbau kepada masyarakat Banten untuk tetap menjaga pola hidup sehat.

"Kita tahu hepatitis ini penyebabnya adalah virus. Artinya, nomor satu ketika berbicara virus berarti kita harus menjaga kebersihan," katanya sebagaimana disadur dari Tribun Banten.

Menjaga kebersihan itu mulai dari kebersihan diri dan menjaga kebersihan ketika makan dan minum.

Selain itu, hindari makan di sembarang tempat, istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan menjaga daya tubuh agar tetap sehat.

"Pada prinsipnya, virus itu akan sembuh dengan sendirinya dengan daya tahan tubuh yang baik," ucapnya.

Menurut Ati, saat ini sudah ada obat untuk mengatasi penyakit hepatitis.

Namun, masyarakat diminta untuk tetap menjaga diri dan menjaga daya tahan tubuh agar tetap baik.

Ati juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati namun tetap tenang.

"Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan dan memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih," katanya.

Ati menyarankan segera periksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah, dan diare mendadak.

Selain itu, juga gejala buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan penurunan kesadaran.

(*/TRIBUN MEDAN)

Sumber: Tribun banten
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved