Rusia dan Indonesia
Rusia Ajak Kerja Sama Indonesia, Mulai dari Energi Nuklir hingga Pesawat
Salah satu yang merupakan proyek kerja sama terbesarnya adalah Kilang Minyak Tuban yang digarap oleh Pertamina dan raksasa energi Rusia Rosneft.
Vorobieva pun mengaku seharusnya lebih banyak sektor kerja sama bisa dieksplorasi ke depan, mengingat besarnya kombinasi populasi kedua negara.
“Target dari Presiden Putin (investasi dengan indonesia bisa) mencapai 5 miliar dollar AS. Jika tren ini berlanjut meski ada berbagai gangguan dalam ekonomi global, kita dapat mencapai target,” kata dia.
Apalagi menurutnya, Rusia dan Indonesia telah menikmati relasi yang terbangun dengan sangat baik, bahkan sejak masa Presiden Soekarno yang mulai 1960-an telah beberapa kali mengunjungi Rusia.
Dialog politik antara Indonesia-Rusia terus berjalan dengan sangat aktif hingga saat ini.
Dengan kontak antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin sudah terjadi beberapa kali antara lain sejak 2016, hingga secara khusus membicarakan masalah penanganan Covid-19.
Terbaru tahun ini pertemuan menteri luar negeri dari kedua negara dilakukan di China, secara khusus membahas soal situasi di Afghanistan.
Sebagai pemegang presidensi G20 tahun ini, Indonesia juga telah menyampaikan undangan secara langsung kepada semua negara anggota, termasuk Indonesia.
“Ada banyak hal yang kita bangun bersama. Tradisi ini menjadi dasar yang untuk hubungan bilateral kita yang telah berkembang dengan baik dalam beberapa dekade terakhir.”
(*/tribun-medan.com/kompas.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Duta-Besar-Rusia-untuk-Indonesia-Lyudmila-Georgievna-Vorobieva.jpg)