Hepatitis Misterius
BELUM Rampung Covid-19, Kini Giliran Hepatitis Misterius Serang Anak-anak di 20 Negara
Setelah Covid-19 melanda, kini giliran hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di beberapa negara.
Adenovirus – yang biasanya menyebabkan flu biasa dan penyakit perut – dianggap sebagai biang keladinya, meskipun jarang menyebabkan peradangan hati.
Ada kekhawatiran penguncian mungkin telah melemahkan kekebalan anak-anak terhadap virus yang biasanya jinak dan penyelidikan juga melihat apakah adenovirus yang bermutasi atau Covid terlibat.
Tetapi para ilmuwan Inggris telah mengakui bahwa dibutuhkan setidaknya tiga bulan sampai kepala kesehatan tahu persis apa yang ada di balik serentetan kasus.
Kasus di Indonesia
Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan kepada wartawan di Jenewa hari ini: 'Pada 1 Mei, setidaknya 228 kemungkinan kasus dilaporkan ke WHO dari 20 negara, dengan lebih dari 50 kasus tambahan sedang diselidiki.'
Sebagian besar kasus telah terdeteksi di Inggris (145) dan AS (20), yang memiliki beberapa sistem pengawasan terkuat.
Sebelumnya diumumkan kasus hepatitis yang 'tidak diketahui asalnya' telah dikonfirmasi di Irlandia, Spanyol, Prancis, Jerman, Belgia, Italia dan Belanda, serta Israel, Denmark, Norwegia dan Rumania.
Dalam pembaruan pertama tentang wabah hepatitis sejak 23 April, WHO mengatakan kasus telah menyebar ke delapan negara lagi.
Badan tersebut tidak mengungkapkan negara mana yang telah melaporkan kasus tambahan tetapi badan kesehatan lainnya mengungkapkan Austria, Jerman, Polandia, Jepang dan Kanada telah mendeteksi kasus, sementara Singapura sedang menyelidiki kemungkinan kasus pada bayi berusia 10 bulan.
Dan Indonesia kemarin mengatakan tiga anak meninggal karena diduga hepatitis yang tidak diketahui penyebabnya.
145 anak-anak yang terkena dampak di Inggris, yang sebagian besar berusia lima tahun ke bawah, awalnya menderita diare dan mual, diikuti oleh penyakit kuning – menguningnya kulit dan bagian putih mata.
WHO mengkonfirmasi satu kematian, meskipun tidak mengungkapkan lokasinya.
Satu kematian di AS sedang diselidiki, bersama dengan tiga di Indonesia.
Kepala kesehatan Inggris mengatakan kepada MailOnline hari ini bahwa tidak ada kematian akibat hepatitis yang tercatat di Inggris.
Anak-anak di Indonesia, usia dua, delapan dan 11 tahun, menderita demam, sakit kuning, serta sakit perut, muntah, diare, dan air seni berwarna gelap.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Hepatitis-Misterius_Serang-Anak_.jpg)