Ramadhan 1443 Hijriyah
Hukum Menggabung Puasa Syawal dan Puasa Qadha Ramadhan, Berikut Penjelasan Ustaz Abdul Somad
dengan qadha Ramadhan. Bagaimana hukumnya dan berikut penjelasan dari Ustadz Abdul Somad.
TRIBUN-MEDAN.com - Memasuki Syawal 1443 H biasanya orang banyak melakukan sunnah puasa Syawal.
Puasa sebanyak 6 hari di bulan Syawal banyak keutamaannya.
Lalu bagaimana puasa Syawal digabung dengan qadha Ramadhan.
Bagaimana hukumnya dan berikut penjelasan dari Ustadz Abdul Somad.
Baca juga: Banyak Belum Tahu, Ternyata Inilah Makna Filosofi Ketupat, Makanan Khas Idul Fitri
Baca juga: Tinjau Pos Pam VI Aksara, Kapolrestabes Medan: Tetap Humanis Layani Masyarakat
Simak hukum menggabungkan puasa Qadha dengan puasa Syawal.
Saat ini umat Islam memasuki Bulan Syawal.
Banyak amalan yang bisa dilakukan oleh Muslim saat masuk di Bulan syawal.
Satu dintaranya adalah menjalankan ibadah puasa Syawal.
Di Bulan Syawal umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa 6 hari, boleh dilaksanakan berturut-turut atau tidak berturut-turut.
Baca juga: Amalan Spesial Menghidupkan Malam Idul Fitri, Simak Penjelasan Gus Baha
Menurut penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) berdasarkan pandangan beberapa ulama, boleh melaksanakan Puasa Syawal di hari Senin Kamis, atau di hari Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 bulan Hijriyah), untuk mendapatkan dua keutamaannya sekaligus.
Namun sebelum melaksanakan puasa sunnah, pastikan terlebih dahulu tidak memiliki utang puasa Ramadan. Karena jika masih memiliki utang puasa, maka harus atau wajib hukumnya mengganti (qadha) terlebih dahulu.
UAS kemudian menjelaskan lagi, apabila keberatan melaksanakan Puasa Qadha dilanjut puasa syawal 6 hari, maka boleh menjalankan Puasa Qadha di bulan Syawal, maka otomatis mendapatkan pahala keutamaan keduanya.
"Ibu-ibu yang punya utang puasa 7 hari, maka harus dibayar dahulu baru puasa Syawal 6 hari," ujar Ustadz Abdul Somad.
"Ibu-ibu kalau tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah Syawal maka cukup mengganti puasa di bulan Syawal, maka ibu puasa qadha di bulan Syawal," jawab Ustadz Abdul Somad.
"Otomatis pahalanya seperti puasa sunnah Syawal, niatnya cuma satu, niatnya satu, saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," jelas UAS.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ustaz-abdul-somad-ceramah.jpg)