Ramadhan 1443 Hijriyah

Tinggal Dua Malam Terakhir, Inilah Rukun dan Syarat Itikaf, Mendulang Pahala Berlimpah

I’tikaf dapat dilakukan setiap saat, termasuk pada waktu-waktu yang diharamkan shalat. Khususnya di

Editor: Dedy Kurniawan
Ist
sholat mesjid 

I’tikaf dianjurkan setiap waktu, tetapi lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA,

Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. (HR. Muttafaq ‘alaih)

Di masa pandemi Covid19 ini, kemungkinan sebagian umat Islam tidak dapat beri’tikaf di masjid, akan tetapi seluruh aktivitas i’tikaf dapat dilakukan di rumah.

Jika ingin tetap melakukan i’tikaf secara individu di masjid, maka hendaklah dilakukan dengan memenui protokol kesehatan seperti berbadan sehat, membawa sajadah sendiri, memakai masker, berwudhu kembali di masjid, dan tidak bersalaman.

Rukun Itikaf

- Niat

- Berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah shalat

- Masjid

- Orang yang beri’tikaf

Syarat orang yang beri’tikaf adalah beragama Islam, berakal sehat dan bebas dari hadas besar.

Artinya, tidak sah I’tikaf dilakukan oleh orang yang tidak memenuhi syarat tersebut.

Baca juga: Hadist Nabi Tentang Keistimewaan Pahala Sholat Tarawih Malam Terakhir, Ramadhan ke 30

Bacaan Niat Itikaf

Itikaf dibagi menjadi tiga macam:

- I’tikaf mutlak

- I’tikaf terikat waktu tanpa terus-menerus

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved