Ramadhan 1443 Hijriyah

Tinggal Dua Malam Terakhir, Inilah Rukun dan Syarat Itikaf, Mendulang Pahala Berlimpah

I’tikaf dapat dilakukan setiap saat, termasuk pada waktu-waktu yang diharamkan shalat. Khususnya di

Editor: Dedy Kurniawan
Ist
sholat mesjid 

TRIBUN-MEDAN.com - Umat Islam kini memanfaatkan 10 hari terakhir di bulan Ramadan 2022 untuk beritikaf.

Itikaf tersebut biasanya dilakukan di masjid.

Hukum awal beritikaf sebenarnya sunnah, tapi bisa menjadi wajib apabila dinazarkan.


Kemudian, hukumnya bisa menjadi haram bila dilakukan oleh seorang istri atau hamba sahaya tanpa izin, dan menjadi makruh bila dilakukan oleh perempuan yang bertingkah dan mengundang fitnah meski disertai izin.

Baca juga: Pesonanya Bikin Wulan Guritno Kesengsem Meski Terpaut Usia 15 Tahun, Inilah Arti Nama Sabda Ahessa

Baca juga: Wajib Hukumnya Zakat Fitrah, Inilah Orang-orang Yang Diwajibkan Menunaikan, Termasuk Mualaf?

I’tikaf dapat dilakukan setiap saat, termasuk pada waktu-waktu yang diharamkan shalat.

Khususnya di bulan Ramadhan, I’tikaf lebih dianjurkan, terutama di sepuluh malam terakhir.

Keutamaannya pun sangat besar, terlebih menjadi bagian dari upaya meraih keutamaan Lailatul Qadar.

Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah SAW bahkan menyatakan bahwa i’tikaf di sepuluh malam terakhir bagaikan beri’tikaf bersama beliau.

مَنِ اعْتَكَفَ مَعِي فَلْيَعْتَكِفَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ


Artinya, “Siapa yang ingin beri’tikaf bersamaku, maka beri’tikaflah pada sepuluh malam terakhir,” (HR Ibnu Hibban).

Apa Itu Itikaf?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Itikaf merupakan berdiam diri beberapa waktu di dalam masjid sebagai suatu ibadah dengan syarat-syarat tertentu (sambil menjuahkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan).

Baca juga: Statusnya Istri Orang Nomor 1 di Kabupaten Kendal, Begini Chacha Frederica Ajarkan Anak Bersedekah

Baca juga: Inul Duduk Memelas Belum Mandi di Bawah Tangga, Curhat Lesu Usai Lakukan Hal Ini untuk Karyawannya

Dikutip dari kemenag.go.id, I’tikaf berarti berdiam di masjid dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.

Tidaklah seseorang keluar dari masjid, kecuali untuk memenuhi hajatnya sebagai manusia.

I’tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo’a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved