Setop Ekspor Minyak Sawit

Seluruh Dunia Salahkan Indonesia Atas Harga Pangan Meroket, Ternyata Sangat Penting Bagi Dunia

Seluruh Dunia Salahkan Indonesia Atas Harga Pangan yang Meroket, Rupanya Segini Sumbangan Indonesia untuk Ekspor Minyak di Dunia

Editor: AbdiTumanggor
IST
Pekerja PTPN IV terlihat semangat saat memindahkan sawit ke kereta untuk diangkut, Senin (30/10/2017). (doc PTPN IV) 

Kemudian Senin malam, muncul laporan bahwa hanya palm olein, produk olahan, yang akan dihentikan, mendorong penurunan harga dengan cepat dan pedagang bergegas untuk mematuhi larangan tersebut.

Pemerintah memberikan kejutan lain Rabu malam, memperluas larangan untuk memasukkan minyak sawit mentah, minyak sawit RBD dan bahkan minyak goreng bekas, bertentangan dengan pernyataan sebelumnya.

Itu mencakup produk di seluruh rantai pasokan.

Indonesia menyumbang sekitar sepertiga dari ekspor minyak nabati global.

Langkah ini adalah "salah satu tindakan nasionalisme pertanian terbesar sejauh ini selama lonjakan harga pangan ini," kata Tobin Gorey, ahli strategi komoditas pertanian di Commonwealth Bank of Australia.

Minyak sawit berjangka turun sebanyak 3,9 persen menjadi 6.714 ringgit ($1.539) per ton pada hari Kamis, memangkas kenaikan minggu ini.

Baca juga: PERINTAH Tegas Kepala Staf Angkatan Laut, Kini Dua Kapal Tanker Bawa Minyak Sawit Ditangkap TNI AL

Komando Armada I (Koarmada I) mengamankan kapal tanker bermuatan minyak sawit.
Komando Armada I (Koarmada I) mengamankan kapal tanker bermuatan minyak sawit. (Koarmada I)

Harga melonjak dengan batas perdagangan 10 persen sehari sebelumnya, beberapa jam sebelum Indonesia mengumumkan larangan ekspor yang diperluas.

Presiden Joko Widodo mengatakan Rabu malam bahwa larangan itu akan dicabut setelah permintaan lokal untuk bahan makanan terpenuhi, menambahkan bahwa itu “ironis” bahwa negara itu kesulitan mendapatkan minyak goreng.

Keputusan untuk melarang ekspor datang setelah kebijakan sebelumnya tidak efektif dalam mengurangi kekurangan, katanya.

Tidak pasti apakah larangan akan memiliki efek yang diinginkan.

Pemerintah mengakui bahwa kebijakan tersebut dapat memangkas produksi sawit negara dan mengakibatkan panen yang tidak terjual bagi petani.

Ada juga kekhawatiran ketika produsen Indonesia akan kehabisan kapasitas untuk menyimpan minyak yang tidak bisa lagi diekspor.

“Dengan sikap keras ini, pemerintah menghukum pabrik penyulingan yang salah dengan menghukum seluruh industri perkebunan Indonesia,” tulis analis RHB Research Hoe Lee Leng dalam sebuah catatan.

“Semua pemain di Indonesia kemungkinan akan menderita, meskipun eksportir hulu murni kemungkinan akan lebih menderita.”

Selanjutnya Baca: BARU Sehari INDONESIA Setop Ekspor Minyak Sawit, Malaysia Kewalahan hingga Naikkan Harga, Sementara India Menjerit

(*/tribun-medan.com/intisari)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved