Perang Rusia Ukraina

Selama Ini Bersekutu, China Menentang Rusia Gara-gara Ancaman Perang Dunia Ketiga

China merespons Rusia terkait pernyataan soal kemungkinan terjadi perang dunia . . .

Editor: Salomo Tarigan
Kolase Tribun Medan/AP via Republicworld.com
Vladimir Putin, Xi Jinping dan Zelensky - 

TRIBUN-MEDAN.com -  China merespons Rusia terkait pernyataan soal kemungkinan terjadi perang dunia.

 Bagi China wacana yang dicetuskan Rusiaabisa menimbulkan kekhawatiran.

 China yang disebut sekutu Rusia pun langsung merespons dan memberi peringatan.

Baca juga: Terbongkar Rahasia Rossa saat Kediamannya Digerebek| Artis Terseret Kasus Penipuan Investasi DNA Pro

China mengatakan tidak seorang pun ingin melihat perang dunia ketiga, dan berharap pihak terkait dalam krisis Ukraina dapat mencegah konflik meningkat lebih lanjut.  

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin memperingatkan dampak yang lebih mahal di Eropa dan seluruh dunia, dan mendorong pihak-pihak yang terlibat untuk mencapai resolusi damai sesegera mungkin.

“Dalam situasi saat ini, semua pihak harus, pertama dan terutama, mendukung dialog dan negosiasi untuk mencegah perluasan dan perpanjangan konflik,” katanya Wenbin saat berbicara pada konferensi pers regulernya pada Selasa (26/4/2022) dilansir dari Newsweek.

Komentar Kementerian Luar Negeri muncul setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara secara terbuka tentang risiko "serius" Perang Dunia III, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan Senin (25/4/2022).

Konflik dalam perang Rusia-Ukraina sejauh ini hanya melibatkan kedua negara, meskipun Ukraina menerima bantuan militer yang cukup besar dari negara lain, termasuk AS.

Namun ada kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat meluas dan melibatkan masyarakat internasional.

Sebelumnya Lavrov mengambil bagian dalam sebuah wawancara dengan Channel One Rusia, di mana dia mengemukakan kemungkinan eskalasi perang Rusia-Ukraina menjadi konflik nuklir. Seminggu sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan India Today, dia bersikeras bahwa Rusia akan menggunakan "senjata konvensional saja" dalam konflik Ukraina.

Pernyataan Lavrov tentang konflik nuklir tampaknya muncul dari kemungkinan bahwa perang dapat menyebar ke luar perbatasan Ukraina, dan mengakibatkan kekuatan nuklir besar seperti AS terlibat secara militer.

Lavrov juga mengatakan selama wawancara Channel One bahwa baik Moskwa dan Washington harus berkomitmen lagi pada janji dari mantan pemimpin Rusia dan Amerika Mikhail Gorbachev dan Ronald Reagan bahwa "tidak ada pemenang dalam perang nuklir."

“Risikonya sangat signifikan (untuk perang dunia ketiga). Saya tidak ingin mereka digelembungkan secara artifisial,” kata Lavrov. "Bahayanya serius, nyata. Itu tidak bisa diremehkan."

Rusia bukan satu-satunya pemain kunci dalam konflik Ukraina yang telah berbicara tentang kemungkinan perang dunia ketiga.

Di CNN bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa mungkin ada perang dunia ketiga jika pembicaraan damai dengan Rusia tidak berhasil.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved