Prahara Rumah Tangga
Dinikahi Pria Berotot, Pengantin Wanita Syok saat Malam Pertama, Selama Pacaran Tak Pernah Begitu
Padahal selama mereka kenala pacaran dulu, pengantin wanita tak begitu tahu dengan kepribadian suami berototnya ini.
Dia berjuang pada malam pertama itu untuk menjebol keperawananku, namun saya tidak merasakan apa-apa, semuanya berlalu dalam kesuraman saya.
Sepanjang malam pertama itu, dia berbaring di sampingku, memelukku hingga tertidur.
Aku menangis tanpa suara karena aku mencintaimu, dia mencintaiku.
Saya berpikir, banyak berpikir dan keesokan harinya saya memutuskan untuk membatalkan pernikahan.
Saya tahu ini kejam karena Dia terlalu baik dan itu kerugian dan Dia tidak mau.
Tetapi dalam jangka panjang saya telah berpikir, tidak mungkin untuk bahagia.
Bagaimana saya bisa menghabiskan seluruh hidup bersamanya sementara suami saya seperti itu.
Tidak peduli seberapa baik dia, dia tidak bisa menebus kekurangan itu.
Aku lebih baik kejam padamu sekali daripada mengkhianati, menipu dan menyiksamu nanti.
Ketika saya membawa pinangannya untuk kembali, dia sedih, menangis.
Mungkin dia mengerti alasannya sendiri.
Dia tidak menyalahkan saya, hanya diam-diam pergi ke kamarnya dan menutup pintu.
Orang tuanya menatapku dengan kebencian tetapi tidak memarahiku.
Saya kembali, juga menangis seperti hujan.
Orang-orang di sekitar saya tahu bahwa saya tidak baik, orangtua saya tidak mengerti situasinya, dan mengancam akan menyingkirkan saya karena saya melakukan hal yang tidak bermoral itu.
Tapi diam-diam aku menerima semuanya, sekarang aku jelaskan hanya untuk membuatnya semakin sengsara.
Aku hanya ingin seseorang yang lebih berani, mencintaimu lebih dariku untuk bisa menerimamu apa adanya.
Adapun saya, saya tidak cukup kuat untuk melakukan itu, jadi saya harus kejam padanya.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Pekanbaru
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/malam-pertama-istri-perawan-tribunmedan.jpg)