Geng Motor Biadab

Kapolda Sumut Ancam Buronan Geng Motor untuk Menyerahkan Diri Jika Tidak Ingin Berakhir Menyedihkan

Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengultimatum agar tiga anggota geng motor yang bunuh warga menyerahkan diri

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra menginterogasi para pelaku terkait pengungkapan kasus tindakan kejahatan jalanan didampingi Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda dan Forkompimda, di Mapolrestabes Medan, Senin (25/4/2022). Polres Belawan berhasil menangkap sebanyak 13 tersangka kejahatan jalanan (geng motor), diantaranya yang menyebabkan seorang korban meninggal dunia. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, bahwa masih ada tiga tersangka lain anggota komplotan geng motor yang membunuh warga di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan berkeliaran.

Atas hal tersebut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak meminta agar tiga anggota komplotan geng motor itu segera menyerahkan diri.

Jika tidak mengindahkan imbauan yang dia sampaikan, maka tiga pelaku ini siap-siap untuk diberikan tindakan tegas.

"Tiga orang lagi saya minta untuk menyerahkan diri. Jadi saya harus sampaikan. Kalau tidak, saya harus tegas kepada yang bersangkutan," kata Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak di Polrestabes Medan, Senin (25/4/2022) sore.

Panca mengatakan, pihaknya sudah mengamankan delapan orang tersangka dalam kasus pembunuhan warga yang dilakukan komplotan geng motor ini.

Dari delapan tersangka, enam diantaranya merupakan anak di bawah umur.

Menurut pengakuan para tersangka, mereka menamai kelompoknya dengan sebutan Kumpulan Negara Bebas atau KNB.

Mereka ini lah yang sering buat resah di kawasan Medan Utara, khususnya di wilayah Medan Labuhan, Medan Deli dan Medan Belawan.

Para pelaku komplotan geng motor ini sering berkonvoi untuk tawuran dan bahkan menakut-nakuti masyarakat.

Dari hasil pemeriksaan sementara, bahwa para pelaku ternyata merupakan pecandu narkoba.

Ini pula yang diduga menjadi alasan, kenapa komplotan geng motor tersebut begitu beringas dan nekat membunuh warga.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, ternyata mereka memang menggunakan narkotika. Sekali lagi, karena pelaku dipengaruhi narkotika, dan tidak murni (masalah ekonomi)," kata Panca.

Jendral bintang dua ini menjelaskan, bahwa saat anggotanya menangkap para tersangka, disita barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk melukai atau menakut-nakuti warga.

Senjata tajam itu berupa celurit berukuran besar.

Kemudian, polisi juga menyita empat unit sepeda motor yang digunakan saat beraksi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved