JALAN Rusak karena Genangan Air, Pemkab Karo Imbau Pengusaha Wortel Buat Resapan Air

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Beberapa ruas jalan di kawasan Berastagi dan kecamatan lain banyak yang  rusak.

Dari titik yang rusak tersebut, mayoritas dikarenakan aspal jalan yang terkelupas karena seringnya tergenang air.

Amatan Tribun Medan, air genangan air tersebut dikarenakan drainase yang kurang berfungsi maksimal karena sudah semakin dangkal.

Hal tersebut, dikarenakan saluran drainase sudah dipenuhi oleh tanah yang diduga terbawa oleh air bekas pencucian wortel.

Dengan kondisi jalan yang sering kali rusak meskipun sudah bolak-balik diperbaiki, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo mengarahkan pengusaha pencucian wortel untuk membuat saluran resapan air.

Sebagai langkah tindak lanjut, Pemkab Karo melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Karo juga sudah mengeluarkan selebaran dan informasi mengenai pembuatan saluran resapan tersebut.

"Kita sudah membuat selebaran dan informasi mengenai pembuatan bak penampungan air ini ke kecamatan. Kita juga menyebarkan melalui Dinas Kominfo agar bisa menyebar luas," Ujar Kepala Dinas PU Kabupaten Karo, Edward Sinulingga, Minggu (24/4/2022).

Dijelaskan Edward, selama ini pihaknya memang sudah rutin memberikan arahan kepada pihak pemerintah kecamatan untuk meminta para pengusaha pencucian wortel membuat saluran air.

Namun, sampai kemarin arahan tersebut belum juga ditindaklanjuti sehingga Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting meminta kepada Dinas PU membuat desain contoh bagi pengusaha.

"Melihat kondisi yang ada saat ini, kita Pemkab Karo sudah melihat lagi ke lapangan bersama dengan bapak Wakil Bupati. Kemudian, pak wakil bupati punya saran agar kita memberikan contoh bagaimana pembuatan saluran airnya. Supaya air dari pencucian wortel sudah bersih," Ucapnya.

Dijelaskan Edward, untuk bisa memaksimalkan pembersihan air pencucian pembuatan saluran air ini berisikan dua bak penampungan. Di mana, pada bak pertama merupakan titik penyaring antara material batang dan daun wortel hingga tanah dengan air.

Kemudian, di bak kedua air yang sudah terpisah dengan material lainnya itu, bisa dengan lebih mudah mengendap dan nantinya air bisa lebih bersih lagi sebelum mengalir ke drainase.

"Ada dua bak pengolahan limbah, satu yang terbuka dengan saringan ijuk untuk penahan material yang dibuat terbuka untuk mempermudah pembersihan. Di bak kedua, dengan material yang lebih halus bisa mengendap dan lebih bersih yang sudah tidak mengandung material tanah lagi," Katanya.

Dari dua bak penampungan ini, ditujukan agar resapan dan pengolahan limbah bisa maksimal.

Sehingga, nantinya saat proses pencucian wortel dilakukan air yang bercampur material tanah dan lainnya tidak langsung terbuang ke drainase dan japan.