Prahara Rumah Tangga
Pantas Istri Hamil 7 Bulan Terpaksa Jual Diri Jadi PSK, Ternyata Suaminya Gak Guna Cuma Bisa Ngopi
Keterpaksaan seorang istri menjadi seorang PSK walaupun hamil tujuh bulan tak bisa dihindari.
Menurutnya, suami sempat tidak mengizinkan dirinya bekerja.
Namun karena kondisi ekonomi ditambah suaminya yang jadi pengangguran alias tidak bekerja, Mawar pun akhirnya memutuskan untuk kembali menjadi PSK.
"Kalau saya tidak kerja anak saya makan apa, apalagi saya posisi mengandung tujuh bulan. Suami tidak kerja. Kerja jualan di jalanan juga diusir," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, penertiban PSK ini dalam rangka menegakkan Perda Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2017 tentang ketertiban umum.
Di samping itu, adanya laporan dari masyarakat yang mana di bulan puasa ini masih ada PSK berkeliaran.
"Bulan kemarin kami dapat 20 langsung. Hari ini 12 orang. Dua orang kebetulan hamil sehingga tadi segera balik ke mako supaya tidak berisiko tinggi," terang Fajar.
Petugas langsung mengirim mereka ke Panti Sosial Wanito Utomo Kota Solo menggunakan bus Satpol PP Kota Semarang.
Mereka akan dibina selama tiga bulan di panti agar tidak lagi menjual diri.
Begitu pun dua PSK yang sedang dalam kondisi hamil tetap dikirim ke panti agar ditangani oleh dokter disana.
"Semua beralasan kondisi ekonomi. Ada yang hamil kami sebenarnya tidak tega."
"Kami kirim ke Solo biar tidak balik ke jalan lagi. Di sana akan diberi pembinaan, ada pelatihan juga," ujarnya.
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini sudah tayang di Tribun Sumsel
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/seorang-psk-bersembunyi-di-bawah-meja.jpg)